Gambaran BI soal Ekonomi Tahun Pemilu: Pertumbuhan Kuat, Inflasi Turun

ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi langkah pemerintah menyediakan anggaran subsidi jumbo untuk menahan kenaikan harga BBM ingga LPG 3 kg untuk menjaga inflasi dan perekonomian.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
30/11/2022, 14.21 WIB

Bank Indonesia melihat prospek ekonomi Indonesia akan semakin kuat menuju tahun 2024 hingga 2027. Bank sentral memastikan tekanan kenaikan harga akan kembali ke sasaran target pada tahun depan dan akan terus turun hingga 2024.

"Pertumbuhan akan  cukup baik 4,5%-5,3% pada tahun 2023 dan akan meningkat menjadi 4,7%-5,5% pada tahun 2024," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidatonya pada Pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu (30/11).

BI sebetulnya sempat mengeluarkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih pesimistis sebelumnya. Dalam rapat dengan komisi XI DPR RI awal pekan lalu, asumsi BI untuk pertumbuhan tahun depan hanya 4,37%. Namun, BI saat itu beralasan target yang konservatif tersebut hanya sebagai asumsi untuk penyusunan rencana anggaran tahun depan. Bank Sentral menyatakan siap mendukung agar pertumbuhan tetap di kisraan 4,5%-5,3%.

Adapun perkiraan pertumbuhan ekonomi 2023 yang disampaikan BI pagi ini sebetulnya tidak berbeda dengan prospek tahun ini yang akan bias ke atas dalam kisaran proyeksi 4,5%-5,3%. Prospek positif perutmbuhan tahun ini ditopang membaiknya permintaan domestik dan ekspor yang tetap moncer.

Pertumbuhan diproyeksikan semakin menguat pada 2024 menjadi 4,7%-5,5% dan 5%-5,8% pada 2027. Kinerja ini ditopang oleh ekspor, konsumsi dan investasi yang meningkat. aktor pendorong lainnya berasal dari hilirisasi, infrastruktur, penanaman modal asing, dan pariwisata.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said