Rupiah Melemah Pagi Ini Terimbas Data Tenaga Kerja AS yang Membaik

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah hari ini diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.550-Rp 15.700 per dolar AS.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
6/1/2023, 09.47 WIB

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis empat poin ke level Rp 15.621 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah berlanjut setelah sejumlah data yang dirilis semalam menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika masih kuat sehingga memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve masih menaikkan bunga tahun ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan koreksi ke arah Rp 15.635 pada pukul 09.45 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 15.671 per dolar AS. 

Meski demikian, mata uang Asia lainnya bergerak variatif. Pelemahan dialami yen Jepang 0,18% bersama dolar Taiwan 0,01%, ringgit Malaysia 0,19% dan baht Thailand 0,04%. Sebaliknya, dolar Hong Kong menguat 0,09% bersama dolar Singapura 0,12%, peso Filipina 0,07%, rupee India 0,31% dan yuan Cina 0,16%.  

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan kembali melemah hari ini setelah sejumlah data yang rilis semalam mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja AS masih tumbuh. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.550-Rp 15.700 per dolar AS.

Data ADP untuk pembayaran gaji karyawan swasta Amerika Serikat yang mengindikasikan jumlah tambahan tenaga kerja baru, pada bulan lalu bertambah 235 ribu. Ini lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 153 ribu dan di atas realisasi bulan November 127 ribu. Kenaikan terutama berasal dari penyediaan jasa rekreasi dan perhotelan.  

Pasar tenaga kerja AS yang masih resilien itu juga tercermin dari jumlah klaim baru asuransi pengangguran yang turun ke level terendahnya dalam tiga bulan pada pekan lalu ke 204 ribu untuk pekan yang berakhir 31 Desember. Jumlah klaim itu juga jauh lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters. Selain itu, angka PHK juga turun 43% sepanjang bulan lalu. 

"Dolar AS menguat semalam setelah data tenaga kerja AS, ADP dan klaim pengangguran lebih kuat dari perkiraan, memicu kekhawatiran akan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dari The Fed," kata Lukman dalam catatannya pagi ini.

Senada, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat perbaikan data ketenagakerjaan AS semalam mengindikasikan bahwa ekonomi AS masih bisa menerima kenaikan suku bunga The Fed lagi. Oleh karena itu, ia meramalkan rupiah akan melemah hari ini ke arah Rp 15.650, dengan potensi support di kisaran Rp 15.580 per dolar AS

Data ketenagakerjaan itu rilis sehari setelah risalah rapat The Fed Desember yang mengindikasikan kenaikan bunga kemungkinan masih berlanjut tahun ini. Pejabat pembuat kebijakan The Fed juga kembali menegaskan komitmennya untuk membawa inflasi turun ke bawah 2%. Suku bunga tinggi juga kemungkinan masih dipertahankan sepanjang tahun ini.  

"Tingkat inflasi AS saat ini masih jauh dari target 2%. Ekspektasi kenaikan suku bunga AS ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Indeks dolar AS terlihat menguat ke arah 105 setelah sebelumnya bergerak di kisaran 104," kata Ariston dalam catatannya.



Reporter: Abdul Azis Said