Rupiah Melemah Pagi Ini di Tengah Penantian Sinyal Baru The Fed

Abdul Azis Said
4 Januari 2023, 09:44
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi p
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 12 poin ke level Rp 15.613 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah terimbas penantian pasar terhadap risalah rapat bank sentral AS, The Fed,. Namun demikian, pelonggaran kebijakan pandemi di Cina berpotensi memberi angin segar.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 15.628 pada pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 15.601 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi pagi ini. Pelemahan dialami dolar Hong Kong 0,01%, won Korea Selatan 0,41%, peso Filipina 0,49%, rupee India 0,18% Sebaliknya, yen Jepang menguat 0,21% bersama dolar Singapura 0,19%, dolar Taiwan 0,02%, yuan Cina 0,18%, ringgit Malaysia 0,09% dan baht Thailand  0,23%

Pasar Antisipasi Komentar Hawkish The Fed

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan tertekan hari ini seiring menguatnya sentimen keluar dari aset berisiko. Rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.550-Rp 15.700 per dolar AS.

"Penguatan dolar AS justru disaat imbal hasil obligasi AS justru menurun, mencerminkan sentimen risk aversion," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Rabu (4/1).

Penantian pasar terhadap rilis risalah rapat bank sentral AS, The Fed yang dijadwalkan dini hari nanti telah mendorong penguatan dolar AS. Pasar mengantisipasi komentar hawkish The Fed dalam notulen rapat tersebut.

The Fed telah menaikkan bunga hingga tujuh kali sepanjang tahun lalu dan kemungkinan masih akan berlanjut hingga awal tahun ini. Gubernur The Fed Jerome Powell juga sudah memberi sinyal bahwa kenaikan masih berlanjut tahun ini sekalipun bank sentral utama dunia itu mulai mengurangi agresifitasnya sejak pertemuan bulan lalu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...