Rupiah Anjlok 0,5% Sepekan Terakhir, Berikut Penyebabnya

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Rupiah melemah 51 poin sore ini dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
17/2/2023, 17.13 WIB

Data inflasi produsen AS semalam juga di atas ekspektasi pasar. Inflasi produsen sebesar 6% pada Januari 2023 dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, serta 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Realisasi ini di atas perkiraan pasar seperti dikutip dari Refinitv yang memperkirakan 5,4% dan 0,4% meskipun secara tahunan memang melambat dari bulan sebelumnya.

Selain itu, beberapa pejabat The Fed sepekan ini yang juga memberi sinyal bahwa terminal rate atau titik puncak suku bunga akan ada di kisaran 5%-5,25%. Data inflasi ditambah komentar hawkish The Fed yang kembali menekan rupiah dalam jangka pendek.

Dari dalam negeri, Reny menyebut pasar merespons rilis data neraca dagang Januari pada Rabu lalu yang masih mencatat surplus US$ 3,87 miliar. Realisasi ini relatif tidak turun jauh dari realisasi bulan sebelumnya US$ 3,89 miliar,

Pasar juga mencermati hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin yang memutuskan menahan suku bunga di level 5,75%. Hal ini sejalan dengan inflasi yang diperkirakan bisa kembali ke bawah 4% tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said