Sri Mulyani: Kemenkeu Kecam Tindakan Kekerasan Anak Pejabat Pajak

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku sudah menerima laporan terkait ramainya pembahasan gaya hidup mewah pemuda diduga anak pejabat pajak yang terlibat kasus penganiayaan.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
22/2/2023, 13.05 WIB

Media sosial diramaikan dengan perbincangan soal penganiayaan yang dilakukan seorang pemuda diduga anak salah satu pejabat kantor pajak di Jakarta Selatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut buka suara terkait ramai pemberitaan tersebut.

Bendahara negara itu mengaku sudah menerima laporan kejadian tersebut pada Selasa malam (21/2). Ia kemudian menyampaikan tanggapannya dalam unggahan terbarunya di akun instagram pribadinya @smindrawati.

“Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang,” kata Sri Mulyani, Rabu (22/2).

Kasus pengeroyokan ini ramai di media sosial setelah cuitan akun twitter @finallyvalen tadi malam. Ia menulis bahwa telah terjadi kasus penganiayaan terhadap korban berinisial D pada  Senin (20/2). Pelakunya berinisial MDS yang diduga merupakan anak dari salah satu pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Para warganet pun menyorot harta pelaku pengeroyokan berupa mobil mewah Jeep Rubicon. Mereka mengkritisi anak pejabat pajak yang bisa menggunakan mobil seharga miliaran rupiah tersebut. Pembicaraan soal kekayaan jumbo ayah pelaku itu kemudian ikut disinggung Sri Mulyani dalam keteranganya.

“Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga  jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih dan profesional,” kata dia.

Ia memastikan akan terus menjaga integritas seluruh anak buahnya dengan menerapkan tindakan disiplin bagi mereka yang terlibat korupsi dan pelanggaran integritas. Hal ini karena kepercayaan publik menurutnya merupakan sesuatu yang esensial dan tidak boleh dikompromikan.

Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo sebelumnya juga sudah buka suara terkait hal tersebut. Ia mengaku pihaknya menghormati dan mendukung proses hukum atas kasus tersebut. Kasus tersebut akan menjadi perhatian dan bahan pendalaman kantornya.

"Mengingat ini kasus pribadi, kami berupaya membedakan dengan institusi, komitmen Kementerian keuangan jelas, senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas," tulis Prastowo dalam cuitannya.

Reporter: Abdul Azis Said