Kasus penganiayaan oleh anak salah satu pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meluas hingga sorotan publik terhadap kekayaan abdi negara di institusi tersebut. Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, kasus tersebut berisiko mengikis kepercayaan publik terhadap lembaganya.
Kasus penganiayaan oleh pelaku bernama Mario Dandy Satrio ramai diperbincangkan publik karena pelaku beberapa kali memamerkan barang mahal seperti motor gede (moge) hingga mobil mewah Jeep Rubicon yang dipakai saat penganiayaan. Belakangan diketahui orang tua Mario adalah pejabat di kantor pajak Jakarta Selatan II yang memiliki harta jumbo puluhan miliar sebagaimana laporan di LHKPN tahun 2021.
Terkait hal tersebut, Suryo mengatakan, tindakan pamer harta yang dilakukan anak buahnya maupun keluarga pegawai pajak bisa menggerus kepercayaan publik terhadap integritas lembaganya. Sikap pamer harta bisa memberi stigma negatif terhadap pegawai DJP yang jumlahnya mencapai lebih dari 45 ribu orang.
"Saya percaya lebih banyak pegawai yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas di Direktorat Jenderal Pajak," kata Suryo dalam video tanggapannya, Kamis (23/2).
Ia juga memastikan akan mengambil tindakan disiplin terhadap pegawai pajak yang terlibat tindakan korupsi dan pelanggaran integritas. Hal ini untuk menjaga integritas pegawai lembaganya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya juga menyampaikan kekhawatiran serupa. Ia mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan anak buahnya maupun keluarga PNS Kemenkeu sehingga bisa menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas kantor bendaara negara itu.
"Dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan bekerja secara juru, bersih dna profesional," kata Sri Mulyani.
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu bersama unit kepatuhan internal DJP juga memanggil dan akan memeriksa pejabat pajak yang anaknya terlibat kasus tersebut. Namun, hingga kini belum diketahui hasil pemeriksaannya.
Publik sebelumnya ramai membincangkan terkait kabar penganiayaan yang dilakukan pengemudi mobil mewah Jeep Rubicon bernama Mario. Penganiayaan dilakukan beberapa hari lalu terhadap pemuda berinisial David di Jakarta Selatan. Pelaku diketahui merupakan anak dari pejabat eselon III Kabag Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo.
Warganet pun ikut menyoroti harta kekayaan ayah pelaku karena Mario diketahui kerap memamerkan hartanya. Dalam beberapa potongan video yang beredar, pelaku juga sempat mengendarai motor gede (moge).
Berdasarkan catatan LHKPN pada 2021, Rafel memiliki kekayaan mencapai lebih dari Rp 56,1 miliar. Harta kekayaannya hanya terpaut lebih rendah Rp 2 miliar dibandingkan harta Menteri Keuangan Sri Mulyani serta nyaris empat kali lipat dibandingkan harta bosnya sendiri, Dirjen Pajak Suryo Utomo.