Rupiah Menguat Pagi Ini Berkat Kesepakatan First Citizens Akuisisi SVB

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kurs rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
28/3/2023, 09.59 WIB

Rupiah menguat 47 poin ke level Rp 15.116 per dolar AS pada pembukaan di pasar spot pagi ini. Aksi First Citizens BancShares mengakuisisi sebagian besar aset Silicon Valley Bank (SVB) telah membantu meredakan kekhawatiran pasar terkait kemungkinan krisis perbankan melanda AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah terus menguat ke arah Rp 15.061 pada pukul 09.55 WIB, atau menguat 0,61% dari posisi penutupan kemarin.

Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat. Yen Jepang terapresiasi 0,63% terhadap dolar AS, dolar Singapura 0,20%, won Korsel 0,33%, dolar Taiwan 0,08%, rupee India 0,13%, yuan Cina 0,05%, baht Thailand 0,29% dan ringgit Malaysia 0,54%. Sebaliknya, peso Filipina melemah 0,15% dan dolar Hong Kong stagnan. 

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan menguat setelah kabar akuisi bank yang sedang bermasalah Silucon Valley Bank (SVB) oleh First Citizens BancShares. Ia memperkirakan rupiah menguat ke arah Rp 15.100, dengan potensi resistance di kisaran Rp 15.180 per dolar AS. 

Lembaga penjamin simpanan AS, FDIC  mengumumkan kesepakatan itu lebih dari dua minggu setelah SVB bangkrut pada 10 maret 2023. Kesepakatan itu mencakup pembelian aset berupa simpanan dan kredit sekitar US$ 72 miliar aset SVB dengan diskon US$ 16,5 miliar, tetapi sekitarUS$ 90 miliar dalam bentuk sekuritas dan aset lainnya akan tetap dalam kurator untuk disposisi oleh FDIC.

"Laporan rencana akuisisi sebagian besar aset SVB oleh Bank First Citizen membantu meredakan kekhawatiran pasar terhadap krisis perbankan," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Selasa (28/3). 

Beberapa indeks saham utama Asia menghijau pagi ini. Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong menguat masing-masing 0,08% dan 0,07%, Kospi Korea Selatan 0,39%, dan Nifty 50 India 0,24%, meskipun indeks Shanghai SE Composite Cina turun 0,09%. Penguatan indeks saham Asia itu menurut Ariston bisa jadi bukti investor mulai 'nyaman' masuk ke aset berisiko.

Meski demikian, pasar juga dinilai masih akan terus memcermati perkembangan isu krisis perbankan tersebut. Munculnya kasus baru ke depan berisiko kembali mendorong pasar keluar dari aset berisiko dan memicu pelemahan rupiah. 

Senada, analis DCFX Lukman Leong juga menyebut rencana akuisisi sebagian besar aset SVB oleh First Citizens mendorong pelaku pasar masuk ke aset berisiko dan membantu penguatan rupiah. Karena itu, kurs garuda diperkurakan menguat dengan kecenderungan bergerak di rentang Rp 15.100-Rp 15.200 per dolar AS.

 

Reporter: Abdul Azis Said