Harga Barang Tak Naik Tajam Sekalipun Lebaran Tahun Ini Lebih Ramai

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Ilustrasi. Inflasi, yang mencerminkan kenaikan harga-harga barang dan jasa, pada April 2023 sebesar 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
2/5/2023, 13.51 WIB

Kenaikan harga-harga barang dan jasa pada Lebaran tahun ini tidak setinggi lebaran tahun lalu meskipun momentum mudik lebih ramai. Ini karena hari raya tahun ini bertepatan dengan musim panen sehingga beberapa komoditas pangan seperti cabai yang justru turun harga.

Inflasi, yang mencerminkan kenaikan harga-harga barang dan jasa, pada April 2023 sebesar 0,33% dibandingkan bulan sebelumnya. Bulan April ini bertepatan dengan periode Ramadan dan Lebaran. Realisasi inflasinya lebih renda dibandingkan lebaran tahun lalu 0,4% bahkan sempat menyentuh 0,95% pada awal Ramadan tahun lalu.

"Hal ini dipengaruhi beberapa hal, pasokan komoditas hortikultura yang relatif terjaga ditopang aktivitas panen sepanjang Maret dan April. Ini tercermin dari deflasi pada komoditas cabe merah dan cabe rawit yang bisa meredam inflasi umum pada April 2023," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (2/5).

Penyumbang terbesar inflasi pada Lebaran kali ini  yakni tarif angkutan udara sebesar 0,06%. Namun, andilnya relatif lebih kecil dibandingkan pada lebaran tahun lalu yang mencapai 0,07%. Selain itu, sumbangan beberapa komoditas pangan terhadap inflasi pada lebaran tahun ini uga tidak setinggi tahun lalu.

Inflasi pada periode Lebaran umumnya meningkat karena adanya pergerakan mudik dan permintaan untuk bahan makanan menyambut lebaran. Inflasi lebaran tahun ini lebih rendah sekalipun lebaran kali ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. BPS mencatat jumlah pergerakan selama periode lebaran tahun ini naik 45% dibandingkan tahun lalu atau sebanyak 26,5 juta selama H-8 sampai H+8.

Tak hanya inflasi secara nasional, inflasi di beberapa kota tujuan mudik tahun ini juga lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Ia mencontohkan, inflasi di  Yogyakarta pada lebaran tahun ini sebesar 0,22% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 0,75%. Demikian juga kota Malang yang mengalami inflasi sebesar 0,24%, lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 0,51%.

"Ini menggambarkan bahwa antisipasi pemerintah baik nasional maupun di wilayah-wilayah tertentu sangat baik dibandingkan tahun lalu, tercermin dari inflasi yang lebih rendah dari tahun sebelumnya," kata Margo.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebut, inflasi yang lebih rendah pada Lebaran kali ini sudah sesuai ekspektasi. Inflasi pada bulan lalu naik terbatas berkat harga pangan yang terkendali. harga-harga bahan pangan naik terbatas karena bulan lalu bertepatan dengan periode puncak musim panen sehingga ketersediaan bahan pangan terjaga.

"Dibandingkan lebaran tahun lalu dan periode sebelum pandemi Covid-19, inflasi lebaran tahun ini lebih rendah. Meski demikian itu tetap lebih tinggi dibandingkan inflasi pada lebaran selama pandemi pada 2020 dan 2021," kata Faisal dalam catatannya usai rilis BPS.

Meski inflasi bulanan naik, inflasi tahunan April melanjutkan penurunan ke 4,33%. Faisal menyebut inflasi yang lebih rendah itu dipengaruhi basis inflasi yang memang sudah tinggi pada April tahun lalu dipengaruhi relaksasi kebijakan Covid-19, kenaikan tarif PPN dan penyesuaian harga BBM non subsidi.

Reporter: Abdul Azis Said