Laba Duo Emiten Bank Koleksi Lo Kheng Hong Melesat pada Semester I

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Perbankan mencatatkan kinerja yang kinclong di tengah era suku bunga tinggi
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
1/8/2023, 07.49 WIB

Sejumlah bank telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang enam bulan pertama 2023. Dua di antaranya yang menjadi koleksi saham investor kawakan, Lo Kheng Hong mencatatkan kinerja laba yang kinclong. 

Melansir website resmi CIMB Niaga, Lo Kheng Hong tercatat masuk dalam 20 besar investor pada bank tersebut dengan kepemilikan sebanyak 12,91 juta lembar atau setara 0,05%. Lo Kheng Hong juga dikabarkan pernah memborong saham Bank OCBC NISP pada 2022. Ia kini memiliki 120,8 juta lembar saham OCBC NISP atau setara 0,53%.

CIMB Niaga mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,23 triliun, naik 27,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Emiten berkode saham BNGA ini pun menghasilkan earnings per share Rp 129,67.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan,  kinerja bisnis dan pertumbuhan pendapatan BNGA tetap solid pada paruh pertama tahun 2023. Ini sejalan dengan pengendalian biaya yang efektif, perbaikan kualitas aset, dan penurunan biaya kredit.

Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) BNGA mencapai 15,4%. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loans (NPL) secara gross turun dari 3,5% pada Juni 2022 menjadi 2,5% pada Juni 2023. 

“Dengan raihan positif ini kami meyakini dapat mencapai target 2023 dengan baik,” ujar Lani dalam keterangan resminya dikutip Selasa (1/8).

Raihan laba yang gemilang juga dicatatkan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh OCBC Overseas Investments Pte Ltd berbasis di Singapura ini mencetak laba Rp 2,07 triliun, naik 25,23% dibandingkan Juni 2022 dengan earnings per share Rp 90.

Capaian laba Bank OCBC NISP merupakan kontribusi dari pendapatan bunga yang naik 34,9 secara tahunan menjadi Rp 7,91 triliun. Torehan ini mampu meredam beban bunga yang melesat 64,75% menjadi Rp 3,01 triliun.

Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) pun terkerek naik 177 bps menjadi 12,4%. Pada periode yang sama, tingkat pengembalian aset atau return on assets (ROA) naik 35 bps menjadi 2,21%.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan akan terus konsisten menjalankan bisnis untuk menjaga pertumbuhan. "Kredit Bank OCBC NISP tumbuh 12% YoY menjadi Rp142.3 triliun per akhir semester I 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh seluruh segmen bisnis.," katanya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (1/8)

Adapun sepanjang paruh pertama 2023, kredit dan pembiayaan OCBC NISP naik 3,39% yoy menjadi Rp 141,82 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik 4% yoy menjadi Rp 178 triliun.

Perbankan di Indonesia saat ini menghadapi era suku bunga tinggi. Suku bunga acuan BI sebesar 5,75% merupakan yang tertinggi sejak September 2019.

 

Reporter: Zahwa Madjid