Presiden Joko Widodo meminta masyarakat memaklumi kesalahan desain yang terjadi pada jembatan lengkung bentang panjang (longspan) yang menghubungkan Gatot Subroto (Gatsu) dan Kuningan. Ia menekankan konstruksi LRT secara keseluruhan cukup baik dan aman.
"Semuanya direncanakan, semuanya dihitung. Semuanya pasti ada perencanaan, tapi di lapangan kadang-kadang bisa ada penyesuaian, itu biasa. Secara keseluruhan konstruksi LRT baik," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8).
Ia meminta masyarakat untuk memaklumi kesalahan tersebut karena pembangunan tersebut merupakan yang pertama dan dikerjakan oleh tenaga kerja lokal mulai dari pengadaan kereta hingga konstruksi jalur. Meski demikian, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah menginstruksikan agar tetap dilakukan evaluasi terhadap jembatan lengkung bentang panjang atau longspan tersebut.
"Pasti ada kesalahan dalam konstruksi LRT, karena baru pertama kali LRT dibangun," ujarnya.
Jokowi pun menekankan kepada operator LRT untuk mengedepankan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan bagi penumpang nantinya. Ia pun menilai tahap uji coba LRT menjadi sangat penting.
"Uji coba ini penting sekali agar betul-betul nanti pada saat digunakan masyarakat, keselamatan dan keamanan baik semuanya," ujarnya.
Jembatan lengkung yang berada di Longspan Kuningan ini mendapatkan rekor MURI sebagai jembatan kereta box beton dengan bentang terpanjang di dunia yang mencapai 148 meter. Jembatan ini juga memiliki material beton seberat 2.939,7 ton atau setara 5,2 kali berat pesawat Airbus.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya telah memeriksa uji coba LRT pada pekan lalu, Sabtu (29/7). Menurutnya, uji coba LRT dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu, dengan pengoperasian semua LRT untuk memastikan aspek keamanan dan keselamatan terpenuhi di semua kereta yang akan dioperasikan.
Kedua, pengoperasian kereta dengan jumlah penumpang maksimal. Uji coba tahap kedua ini sekaligus untuk memastikan pelayanan penumpang serta tingkat kenyamanan penumpang. Ketiga, uji coba dengan headway ketat dan rute pulang-pergi (PP).
"Uji coba ini dilakukan hingga lima hari sebelum 18 Agustus, sehingga dapat segera kami laporkan kepada Presiden. Jika pengujian berjalan lancar, operasional LRT Jabodebek secara komersial dapat dilakukan saat merayakan ulang tahun ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Budi Karya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (30/7).
Namun demikian, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada Rabu (2/8) menyebut terdapat kesalahan desain pada jembatan lengkung bentang panjang (longspan) yang menghubungkan Gatot Subroto (Gatsu) dan Kuningan. Hal ini yang membuat kecepatan kereta LRT Jabodebek melambat saat melewat tikungan tersebut.