Sri Mulyani: Kenaikan Suku Bunga RI Tak Setajam Amerika hingga Brasil

Katadata - Arief Kamaludin
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan inflasi yang terkendali.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
29/8/2023, 15.46 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu menghadapi guncangan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun lalu. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,3% dengan inflasi terjaga di level 5,5% pada akhir tahun lalu, jauh lebih baik dibandingkan kondisi banyak negara, termasuk Brasil hingga Amerika Serikat. 

“Tekanan inflasi yang moderat memungkinkan untuk tetap memberikan dukungan yang cukup untuk pemulihan ekonomi. Suku bunga Bank Indonesia hanya naik 200 poin sepanjang tahun 2022,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke 4, Jakarta, Selasa (29/8). 

Sri Mulyani mengatakan, kenaikan suku bunga BI sepanjang tahun lalu lebih rendah dibandingkan negara berkembang lainnya. Bank Indonesa menaikkan suku bunga sebesar 1,75% sepanjang tahun lalu. Sementara pada tahun ini, BI hanya menaikkan suku bunga sebesar 25 bps.

Sementara itu, negara berkembang lainnya seperti Brasil, menaikkan suku bunga mencapai 7,25% pada tahun lalu dan 4,5% pada tahun ini. Namun, Brasil kini mulai berangsur menurunkan suku bunga acuannya dan kini berada di level 11,75%. 

Kenaikan suku bunga BI juga masih jauh lebih rendah dibandingkan negara maju, seperti Amerika Serikat yang menaikan suku bunga hingga 4,5% sepanjang tahun lalu. Bank Sentral AS juga menaikkan suku bunga pada tahun ini sebesar 1,25 bps dan diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan depan.

“Kombinasi menguatnya ekonomi dan terkendalinya inflasi di indonesia memungkinkan kita untuk secara bertahap memulihkan kesejahteraan rakyat,” ujar Sri Mulyani.

Inflasi di Amerika Serikat dan Eropa mencapai rekor terburuknya dalam 40 tahun terakhir. Tekanan inflasi yang sangat kuat direspon dengan pengetatan kebijakan moneter yang agresif di berbagai negara, khususnya negara maju. 

Lonjakan inflasi mendorong AS dan negara-negara di Eropa menaikkan suku bunga secara agresif, yang menyebabkan guncangan di sektor keuangan.

Reporter: Zahwa Madjid