Sisa Anggaran Pemerintah Tahun Lalu Rp 479 T, Sebagian Bisa untuk IKN
Pemerintah memiliki dana cadangan dalam APBN 2023 dari sisa anggara lebih (SAL) tahun 2022 mencapai Rp 478,9 triliun. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk dana cadangan pada tahun depan, yang antara lain dapat difungsikan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo menjelaskan, pemerintah memiliki dana cadangan dari SAL tahun anggaran 2022 sebesar Rp 478,9 triliun. Sebagian dari dana tersebut sudah digunakan untuk mengurangi penerbitan obligasi dan menopang kebutuhan pembiayaan.
"Jadi, SAL sebagian sudah digunakan untuk mengurangi issuance bond," kata Wahyu, di Jakarta, Rabu (30/8).
Pemanfaatan dana SAL ini sejalan dengan outlook realisasi penerbitan utang yang lebih rendah dari target yang telah ditetapkan pada 2023. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah akan menggunakan dana SAL sebesar Rp 156,9 triliun untuk tahun anggaran 2023 untuk mengurangi utang. Dana tersebut terdiri atas Rp 100 triliun untuk penurunan utang dan Rp 56 triliun untuk pembayaran kewajiban pemerintah.
Ia mengatakan dana SAL juga akan dialokasikan sebagai dana cadangan pada 2024 sebesar Rp 51,38 triliun. Dana cadangan tersebut dapat digunakan untuk mengantisipasi ketidakpastian, salah satunya pada proyek IKN Nusantara.
“IKN kan Rp 40 triliun ya anggarannya. Kita lihat saja perkembangannya. Fungsi SAL kan salah satunya untuk antisipasi ketidakpastian. Itu apa saja, nanti kami lihat. Semoga sih tidak terjadi,” kata Wahyu.
Namun demikian, menurut dia, pembangunan IKN tidak bisa hanya mengandalkan APBN. Pemerintah juga mendorong peran inovasi pembiayaan seperti Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk mendukung pembiayaan dari luar ke dalam negeri.
“Kami juga dorong peran SWF dan inovasi lainnya, sekarang kan masih didorong ke sana. Dan IKN kan juga kebijakan jangka panjang, bukan kebijakan jangka pendek,” kata Wahyu.