Rupiah Loyo ke 15.435 per US$ Tertekan Potensi Kenaikan Suku Bunga AS

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Kenaikan harga minyak mentah juga dapat memberikan tekanan soal risiko naiknya inflasi yang menjadi alasan bank sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
26/9/2023, 09.56 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,21% ke level 15,435 pada awal perdagangan Selasa, (26/9). Analis memprediksi pelemahan masih akan berlanjut imbas potensi kenaikan suku bunga AS.

 Analis pasar uang Lukman Leong memprediksi, rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah pernyataan hawkish dari salah satu pejabat The Federal Reserve, Neel Kashkari. Ia memperkiraan, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 15.350- Rp 15.450 per dolar AS. 

Mengutip Reuters,  Neelmengatakan bahwa mengingat ketahanan ekonomi AS mengejutkan sehingga The Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga pinjaman lebih lanjut dan mempertahankannya tetap tinggi selama beberapa waktu untuk menurunkan inflasi kembali ke 2%.

 “Jika perekonomian secara fundamental jauh lebih kuat dari yang kita sadari, maka hal  suku bunga mungkin harus sedikit lebih tinggi, dan kemudian dipertahankan lebih tinggi lebih lama untuk menenangkan keadaan,” ujarnya dikutip dalam Reuters, Selasa (26/9).

Pengamat pasar uang Ariston Chendra, juga memperkirakan rupiah masih akan melihat seiring dengan yield obligasi dan pemerintah AS yang terus naik. Yield tenor 10 dan 30 tahun mencetak level tinggi dalam tahun ini mencapai 4,56% dan 4,68% pada pagi ini. Indeks dollar AS juga naik ke level 106 dari sebelumnya bergerak di kisaran 105.

“Kelihatannya pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini setelah sinyal yang diberikan Bank Sentral AS di rapatnya yang terakhir,” kata Ariston. 

Ia mengatakan, kenaikan harga minyak mentah juga dapat memberikan tekanan soal risiko naiknya inflasi yang menjadi alasan bank sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya. Ariston memperkirakan, rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp 15.450 per dolar AS dengan potensi support 15,360 per dolar AS,. 

Reporter: Zahwa Madjid