Faisal Basri: Nilai Investasi Kereta Cepat Baru Balik Modal 1 Abad
Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB mengalami kenaikan biaya atau cost overrun senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun. Sebagian pembayaran cost overrun tersebut rencananya akan menggunakan anggaran negara.
Awalnya, Cina mengajukan biaya pembangunan proyek KCJB senilai US$ 5,5 miliar atau sekitar Rp 83,6 triliun. Namun dalam perjalanannya, biaya proyek KCJB tersebut membengkak menjadi US$ 7,5 miliar atau Rp 114,1 triliun per November 2022.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menghitung pengembalian biaya investasi proyek KCJB dapat menghabiskan waktu hingga 100 tahun atau 1 abad.
Faisal membagikan beberapa skenario perhitungan untuk balik modal proyek KCJB, termasuk hitungan simulasi dengan asumsi super optimistis.
Hitungan tersebut mengesampingkan ongkos operasional dan tidak membayar bunga pinjaman, Faisal memperkirakan untuk balik modal atau mengembalikan nilai investasi semata senilai Rp 114,4 triliun, butuh waktu 48,3 tahun.
Skenario ini merupakan opsi paling cepat di antara opsi lain. Simulasi tersebut juga menggunakan kapasitas tempat duduk (seat) yang terisi 100% dalam tiap perjalanananya, 36 trip atau perjalanan sehari, dan tarif Rp 300.000 dalam sekali perjalan.
Selain itu, asumsi juga menggunakan kurs Rp 14.300 per dolar AS, sementara kini dolar telah menyentuh lebih dari Rp15.700.
“Itu asumsi kurs nya 14.000 coba kalo sekarang rupiah sudah menyentuh 15.700 balik modalnya bisa satu abad lebih,” kata Faisal dalam diskusi di Universitas Paramadina, Selasa (17/10).
Simulasi hitungan selanjutnya, menggunakan hitungan jika tempat duduk terisi 75%, maka Indonesia butuh waktu sampai 64 tahun untuk balik modal. Kemudian, jika hanya 30 perjalanan sehari, butuh waktu 77,3 tahun, jika tarif Rp 250.000 butuh waktu 92,7 tahun, jika kurs Rp 14,500 per dolar AS butuh waktu 94 tahun, dan jika nilai investasi naik menjadi US$ 8,5 miliar RI butuh waktu 98,5 tahun untuk balik modal.
Berikut hitungan simulasi sederhana tanpa ongkos operasi
Nilai Investasi | Jumlah Tempat Duduk yang Terisi dari 601 | Jumlah Perjalanan/ Hari | Harga Tiket | Balik Modal |
Rp 114,4 Triliun | 100% | 39 | Rp 400.000 | 33 tahun |
Rp 114,4 Triliun | 80% | 30 | Rp 350.000 | 62 tahun |
Rp 114,4 Triliun | 60% | 35 | Rp 300.000 | 83 tahun |
Rp 114,4 Triliun | 50% | 30 | Rp 250.000 | 139 tahun |