Sri Mulyani Cerita Hadapi Tekanan Besar Jadi Menteri keuangan

Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
23/10/2023, 17.33 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan pengalamannya menghadapi berbagai tekanan untuk menyelesaikan persoalan ekonomi nasional selama menjadi bendahara negara.

Ia mengaku telah merasakan berbagai tekanan selama menjabat. Mulai dari kondisi perekonomian yang tidak kunjung pulih di negara maju, terutama Amerika Serikat (AS), munculnya perang dagang, pandemi Covid-19, hingga tekanan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.

Tekanan tersebut menurutnya memang tidak terlihat dari raut mukanya. Tekanan itu juga tidak tergambar pada penghargaan internasional yang pernah dia dapatkan beberapa waktu terakhir ini. 

"Kayaknya kalian berpikirnya ibu menteri keuangan hidupnya enak, juara terus, jadi menteri terbaik-jadi menteri terbaik, jadi begitu, kayaknya enak, tidak juga," kata Sri Mulyani dalam acara Kuliah Umum: Kebijakan Fiskal di Tengah Konstelasi Ketidakpastian Global, Senin (23/10).

Sebagai informasi, Sri Mulyani pernah meraih penghargaan Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura dan Menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia tiga tahun berturut-turut mulai dari 2017, 2018 dan 2019.

"Umur saya sudah di atas 60, dan saya sudah melewati cukup banyak hal, dan mengalami cukup banyak hal yang paling menyakitkan. Kalian membayangkan muka saya sepertinya bukan muka orang yang menderita kan? Jangan terlalu mudah percaya apa yang kalian lihat," kata Sri Mulyani

Ia menjelaskan sebagai pengelola keuangan negara, dirinya bersama Kementerian Keuangan sedang menghadapi tekanan luar biasa dari dampak peperangan Ukraina dan Rusia dan Israel dan Hamas. Seperti melonjaknya harga minyak dunia yang hampir menyentuh level US$ 100 per barel.

"Harga minyak mau naik ke US$ 100 kemudian terjadi perang yang semua khawatir, sekarang ini AS tidak ada ketua senatnya sehingga mereka tidak bisa mengendalikan fiskal, gonjang ganjing ini sebetulnya dunia," kata Sri Mulyani.

Di tengah tekanan perekonomian yang besar, ia mengatakan masyarakat belum merasakan dampaknya secara keseluruhan, karena beban tekanan yang kini ditanggung APBN itu tidak langsung dirasakan masyarakat.

"Dunia gonjang ganjing kalian senang-senang saja, hanya ada sesuatu yang terjadi, dan seseorang menanganinya untuk kaliatn, ya kan? Tidak ada yang tepuk tangan karena merasa seperti sudah seharusnya seperti itu," ujar Sri Mulyani.

Ia pun menekankan bahwa kondisi perekonomian Indonesia tergolong stabil dari berbagai guncangan. Sebagai bukti, dirinya masih bisa berdiri ditengah mahasiswa-mahasiswi untuk memberikan kuliah umum. 

Reporter: Zahwa Madjid