Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan awal pagi ini, Kamis (16/11). Pelemahannya mencapai 0,38% ke level Rp 15.593 per dolar AS. Sehari sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat hingga 1,27% ke level Rp 15.495 per dolar AS.
Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas oleh aksi rebound dolar AS. “Investor mengantisipasi pidato pejabat The Fed (bank sentral AS) malam ini,” kata Lukman.
Rupiah, menurut perkiraannya, akan bergerak dalam rentang Rp 15.450 sampai Rp 15.600 per dolar As.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra pun menilai nilai tukar rupiah mungkin bisa berbalik melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Pasar sedang merespon rilis data penjualan ritel AS bulan Oktober yang di atas ekspektasi pasar.
“Dolar AS rebound terhadap nilai tukar lainnya. Pagi ini pun, dolar AS terlihat menguat terhadap nilai tukar emerging market,” kata Ariston.
Investor akan mewaspadai ekonomi AS yang masih cukup bagus sehingga The Fed berpotensi menahan suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Di sisi lain, dari dalam negeri, performa neraca dagang Oktober 2023 yang masih surplus bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Karena itu, pergerakannya diperkirakan pada kisaran Rp 15.580 sampai Rp 15.600 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 15.500 per dolar AS.
Melansir Bloomberg, sejumlah mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Seperti baht Thailand turun 0,17%, ringgit Malaysia 0,89%, yen Cina 0,16%, dan peso Filipina 0,11%