Rupiah Dibuka Menguat 15.371 per Dolar, Dipicu Data Ekonomi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menguat 0,42% ke level 15.371 pada awal perdagangan Rabu (29/11). Para pengamat menilai penguatan rupiah akan berlanjut pada perdagangan hari ini.
Analis rupiah Lukman Leong menilai rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Hal ini diakibatkan oleh dolar AS yang kembali melemah setelah data manufaktur AS melemah.
“Serta pernyataan dovish salah satu The Fed memicu harapan pemangkasan suku bunga lebih awal,” ujar Lukman. Ia memperkirakan Rupiah bergerak dalam rentang 15.350 hingga 15.450.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dolar AS pagi ini karena peluang pemangkasan suku bunga acuan di Negeri Abang Sam.
“Semalam petinggi the Fed mengeluarkan pernyataan yang memberikan indikasi pemangkasan suku bunga acuan AS beberapa bulan ke depan bila inflasi turun,” ujar Ariston.
Selain itu data ekonomi AS semalam juga menunjukkan perekonomian AS mulai surut. Data tingkat keyakinan konsumen AS bulan sebelumnya di revisi turun dari 102 ke 99.1.
“Indeks dollar AS pagi ini bergerak di kisaran 102.50, sementara kemarin pagi di kisaran 103.40,” ujar Ariston. Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran 15.350, dengan potensi resisten di kisaran 15.480.
Sejumlah mata uang Asia juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, yen Jepang menguat 0,36%, peso Filipina menguat 0,18%, yen Cina menguat 0,17%, ringgit Malaysia menguat 0,57%, baht Thailand menguat 0,19%.