Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah ke Level 15.510 per Dolar AS

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Senin (20/11/2023).
1/12/2023, 10.12 WIB

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan 0,75% ke level 15.510 per dolar AS pada awal perdagangan Jumat (1/12). Analis juga memperkirakan pelemahan rupiah akan berlanjut sepanjang hari ini.

Analis pasar uang Lukman Leong menjelaskan pelemahan bisa terjadi setelah dolar AS yang rebound setelah data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan. Sentimen negatif juga datang dari pernyataan hawkish dari pejabat the Fed Williams mengenai suku bunga. 

“Investor juga menantikan data inflasi Indonesia bulan November,” ujar Lukman. Ia memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang 15.500 hingga 15.600.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra melihat peluang penguatan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan. 

Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan kemungkinan pemangkasan yang lebih besar dibandingkan menahan suku bunga di bulan Mei 2024.

Data Core PCE Price Index yoy bulan Oktober menunjukkan kenaikan harga yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, 3,5% vs 3,7% yang mengindikasikan penurunan inflasi.

“Inflasi yang terus turun ini menjaga asa pelaku pasar soal pemangkasan suku bunga AS di pertengahan tahun depan,” ujar Ariston.

Namun, pertumbuhan ekonomi AS yang bergerak 5,2%, sedikit banyak mengurangi ekspektasi tersebut. Selain itu, data ekonomi zona Euro yang menunjukkan disinflasi, bisa mendorong rebound dolar AS.

Ariston memperkirakan rupiah bergerak dengan potensi penguatan ke arah 15.450-15.430 dengan potensi resisten 15.530.

Adapun pergerakan mata uang Asia mayoritas menunjukkan penguatan terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,17%, yen Cina menguat 0,01%, yen Jepang menguat 0,24%, dan dolar Singapura menguat 0,12%, sedangkan ringgit Malaysia melemah 0,24% dan peso Filipina melemah 0,01%.



Reporter: Zahwa Madjid