Rupiah Menguat ke 15.440 per Dolar AS, Penguatan Diramal Berlanjut
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat 0,29% ke level 15.440 per dolar pada awal perdagangan Senin (4/12). Para analis memperkirakan penguatan rupiah akan berlanjut.
Analis pasar uang, Lukman Leong memperkirakan rupiah menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah nada dovish dalam pidato Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve, Jerome Powell.
“Serta data manufaktur ISM AS yang masih terkontraksi dan lebih rendah dari harapan,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (4/12). Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.400-15.550.
Adapun pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS setelah pelaku pasar menilai bahwa pernyataan Gubernur Jerome Powell Di akhir pekan lalu lebih dovish dibandingkan sebelumnya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS sebelum pertengahan tahun depan meningkat. Menurut survei CME FedWatch Tool probabilitas pemangkasan di Maret naik menjadi sekitar 60% dari sebelumnya 21%.
Selain itu, data PMI manufaktur AS yang dirilis Jumat malam kemarin juga memperlihatkan kondisi manufaktur AS yang masih berkontraksi. “Ini juga mendukung ekspektasi bahwa suku bunga the Fed tidak lama lagi dipangkas,” ujar Ariston.
Dari dalam negeri, kondisi inflasi yang masih terkendali, membantu memberikan sentimen positif ke rupiah. Potensi penguatan ke arah 15.450-15.400, dengan resisten di kisaran 15.500.
Sejumlah mata uang Asia juga bergerak menguat terhadap dolar AS. Melansir Bloomberg, baht Thailand menguat 0,11%, ringgit Malaysia menguat 0,21%, peso Filipina menguat 0,16%, dan yen Jepang menguat 0,22%.