Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan berhasil mencatatkan total transaksi lelang sebesar Rp 44,34 triliun sepanjang tahun 2023. Salah satu aset lelang yang berkontribusi besar adalah penjualan saham PT Gunung Baru Bara Utama (GBU) dan kebun sawit.
Adapun saham GBU merupakan aset sitaan terkait kasus Asuransi Jiwasraya. Saham terkait terpidana Heru Hidayat ini laku terjual dengan harga penawaran mencapai Rp 1,94 triliun sehingga berkontribusi besar pada pelelangan negara di tahun 2023.
Selain saham GBU, Kemenkeu juga raih lelang terbesar dari hak tanggungan kebun kelapa sawit sebesar Rp 1,9 triliun yang laku terjual pada 27 Desember 2023. Sementara lelang dengan nilai Rp 200 miliar rata-rata berasal dari sektor properti dan pabrik.
Direktur Lelang DJKN, Joko Prihanto mengungkapkan, kasus kepailitan pada 2023 cenderung turun. Sementara pada tahun sebelumnya, lelang aset kepailitan bisa tembus Rp 2 triliun.
"Kemarin [2023] hanya Rp 1,8 triliun, mudah-mudahan tidak ada perusahaan yang dipailitkan. Penurunan ini bukan kami tak berhasil, ini tanda-tanda makin sehat tidak banyak yang pailit," kata Joko di Jakarta, Kamis (25/1).
Sebagian Besar dari Lelang Sukarela
Joko mengatakan, nilai transaksi lelang sebesar Rp 44,34 triliun sebagian besar berasal dari pelaksanaan lelang sukarela termasuk yang diselenggarakan oleh pejabat lelang Kelas II yang mencapai 42%.
"Disusul dari pelaksanaan lelang Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT), lelang barang rampasan atau sitaan Kejaksaan, lelang harta pailit, dan lelang lainnya," kata Joko.
Penyelenggaraan lelang tahun ini juga telah berkontribusi bagi penerimaan negara sebesar Rp 4,58 triliun. Dari nominal tersebut, Rp 4,36 triliun tercatat sebagai penerimaan negara yang terdiri dari hasil bersih lelang Rp 3,06 triliun.
"Dari lelang yang disetorkan ke kas negara sebesar Rp 4,58 triliun. Ini juga kontribusi yang sangat besar dan rekor selama 115 tahun," ujar Joko.
Selain itu, berkontribusi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lelang sebesar Rp 974,24 miliar, dan penerimaan pajak Rp 330,39 miliar. Kemudian sebesar Rp 219,43 miliar berupa pajak daerah, yang tercatat sebagai pendapatan asli daerah.
Lelang Tekan Kredit Macet
Joko mengatakan, lelang memiliki peran dan kontribusi dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari peran lelang dalam membantu pemulihan keuangan negara dan penegakan hukum melalui lelang barang rampasan, sitaan, dan juga lelang barang milik Negara.
Selain itu, juga berperan dalam membantu penyelesaian kredit macet atau non performing loan (NPL) dan mendukung fungsi intermediasi perbankan, melalui pencairan agunan dengan penjualan lelang. Peran lainnya adalah membantu penggerak roda perekonomian melalui peningkatan nilai barang dan membuka lapangan kerja.
Dalam pemberdayaan UMKM, DJKN juga mengambil peran melalui pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang lelang. Berbagai stimulus diberikan untuk memasarkan produk UMKM melalui lelang. Stimulus tersebut berupa relaksasi berupa tarif bea lelang sampai dengan 0%, pembebasan uang jaminan bagi yang berminat mengikuti lelang produk UMKM.
Sejak 2020 hingga 2023, 1.667 pelaku UMKM telah memanfaatkan lelang untuk menjual produknya. Terdapat 17.515 lot barang yang dilelang, dan yang laku sebanyak 11.198 lot barang.
Pada tahun 2024, DJKN juga terus berupaya untuk meningkatkan kinerja di bidang lelang di antaranya melalui edukasi kepada masyarakat tentang lelang. Salah satu bentuk edukasi DJKN berupa berkolaborasi dengan pelaku industri lelang swasta, yaitu balai lelang dan asosiasi.
Kemudian dengan Pejabat Lelang Kelas II dalam kegiatan Pameran dan Lelang Lukisan yang berlangsung mulai tanggal 25 sampai dengan 27 Januari 2024 di Gedung AA Maramis, Kompleks Kementerian Keuangan.
"Kegiatan ini merupakan upaya mengenalkan kepada masyarakat bahwa lelang tidak hanya lelang eksekusi, namun ada juga lelang sukarela dengan objek benda seni dalam hal ini berupa lukisan," kata Joko.