Giliran Aceh Besar Uji Coba Makan Siang Gratis, Pakai Uang Sumbangan

ANTARA/M Ifdhal
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menaruh lauk pauk kepada siswa SMPN I Darul Imarah di sela-sela meluncurkan simulasi makan siang gratis bergizi di Darul Imarah, Selasa (6/3/2024).
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
6/3/2024, 19.22 WIB

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan uji coba program makan siang gratis bergizi yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) I Negeri Darul Imarah untuk 60 siswa dan siswi.

“Simulasi makan siang gratis bergizi ini merupakan bagian untuk mengetahui secara lengkap terhadap kebutuhan anggaran pelaksanaan program ini dan akan menjadi masukan nantinya,” kata Pelaksana Jabatan (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto di Darul Imarah, Selasa (5/3).

Ia mengakatan, pelaksanaan simulasi tersebut untuk melihat kesiapan sekolah dan juga daerah apabila program tersebut digulirkan oleh pemerintah pusat. Menurut dia, harga kebutuhan pangan di setiap daerah dan juga kabupaten/kota bahkan provinsi berbeda-beda, maka perlu dilakukan penghitungan sehingga anak-anak mendapat makanan yang bergizi.

Pelaksanaan simulasi makan siang gratis yang berlangsung di SMPN I Darul Imarah merupakan hasil sumbangan dari orang tua, guru, dan berbagai pihak. “Peserta yang terlibat dalam program ini adalah anak yatim dan yatim piatu yang ada di sekolah,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan simulasi program makan siang gratis SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (29/2). Setiap anak mendapatkan makanan seharga Rp 15 ribu per porsi yang diambil dari dana bantuan operasional sekolah atau BOS. 

Sebagai informasi, program makan siang dan susu gratis merupakan usulan dari pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam dokumen visi-misinya, paslon tersebut menjelaskan program makan siang gratis bertujuan mengatasi masalah tengkes (stunting) dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan pesantren.

Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Kebutuhan anggarannya diperkirakan mencapai Rp 460 triliun per tahun.