Menko Airlangga Monitor Pergerakan Rupiah, Yakin Cadangan Devisa Aman

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers Perkembangan Isu Perekonomian Indonesia di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024).
18/4/2024, 19.47 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,  Airlangga Hartarto melakukan pemantauan secara intensif pergerakan kurs rupiah di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah. Merujuk data perdagangan Kamis (18/4), nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,25% ke level 16.179 per dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan.

“Kurs tentu kita monitor dulu. Karena kan kurs bukan sesuatu yang kita merespons berdasarkan daily wishes,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (18/4).

Airlangga pun mengatakan saat ini cadangan devisa pemerintah berada dalam Bank Indonesia masih cukup besar. Oleh karena itu ia berkeyakinan saat ini cadangan devisa nasional masih aman. 

“Tidak ada yang kami khawatirkan,” ujar Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan saat ini Kementerian Keuangan masih memantau kondisi ekonomi makro untuk menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025. Pemerintah juga berkeyakinan akan memasuki siklus penyusunan RAPBN 2025 dengan lebih percaya diri. . 

“Di dalam proses penyusunan itu ada pembicaraan pendahuluan dengan DPR yang kita rumuskan di kem ppkf dan juga rkp. Kita akan lihat juga kondisi ekonomi terakhir bagaimana dan nanti mei kita submit ke DPR,” ujar Suahasil.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia per awal Februari 2024 turun US$ -1.011,6 juta menjadi sebesar US$ 144,04 miliar. Data sebelumnya per Januari 2024, cadangan devisa dalam negeri adalah US$ 145,05 miliar.

Cadangan devisa Indonesia saat ini, setara dengan pembiayaan 6.5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Nilai ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan import.

Penurunan cadangan devisa terimbas pelemahan nilai tukar Rupiah rata-rata bulan Februari 2024 yang tercatat 0,3 persen month to month (mom). Dolar AS yang cenderung menguat membuat biaya stabilisasi nilai rupiah menjadi semakin mahal sehingga menggerus cadangan devisa BI.

Reporter: Zahwa Madjid