The Fed Tak Yakin Segera Pangkas Suku Bunga, Rupiah Berpotensi Melemah

Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
10/7/2024, 09.26 WIB

Analis memproyeksikan nilai tukar rupiah pada hari ini berpotensi melemah. Hal itu setelah Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell yang dinilai belum memberikan sinyal kuat untuk menurunkan suku bunga acuannya. 

“Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell semalam di hadapan Kongres AS tidak meyakinkan pasar bahwa The Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga acuannya,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (10/7). 

Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka pada level Rp 16.251 per dolar AS. Angka tersebut menunjukan penurunan 06,50 poin atau 0,04 persen.

 Ariston menilai, Powell memberikan indikasi bahwa The tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan. Hal itu dikarenakan masih membutuhkan data tambahan yang memperlihatkan inflasi benar-benar turun. 

 “Sikap Powell ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Indeks dollar AS pagi ini masih berada di atas kisaran 105.11, sedikit di atas pergerakan pagi sebelumnya,” kata Ariston. 

 Ariston mengatakan pelaku pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada Kamis malam. Menurutnya, data tersebut bisa memberikan gambaran mengenai kondisi inflasi terbaru AS. 

Dia mengatakan, pasar memproyeksikan data inflasi yang akan dirilis nanti masih pada kisaran sama seperti bulan sebelumnya. “Rupiah masih berpeluang melemah hari ini ke arah Rp 16.300 per dolar AS dengan potensi support pada kisaran Rp 16.220 per dolar AS,” ujar Ariston. 

Senada dengan Ariston, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan nilai tukar rupiah hari ini berpotensi melemah. Fikri menuturkan, Powell masih menekankan perlunya kepastian penurunan inflasi sebelum melakukan pemangkasan suku bunga The Fed. 

 “Sepertinya, ada kemungkinan rupiah terdepresiasi di hari ini antara Rp 16.255 hingga Rp 16.335 per dolar AS,” tutur Fikri. 

Reporter: Rahayu Subekti