Kejar Target Setoran Pajak 2024, Kemenkeu Butuh Rp 800 Triliun Lagi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Penulis: Rahayu Subekti
24/9/2024, 09.33 WIB

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengatakan penerimaan pajak sejak Januari hingga Agustus 2024 sudah terkumpul Rp 1.196,54 triliun. Dengan capaian ini Kementerian Keuangan masih perlu mengejar target setoran pajak sekitar Rp 800 triliun lagi.

Menurut Thomas penerimaan pajak yang kini sudah dikantongi pemerintah baru mencapai 60,16% dari target APBN 2024 yakni Rp 1.988,9 triliun. Ia mengatakan penerimaan pajak hingga Agustus 2024 tetap menjadi kabar baik. 

“Ini mampu menjaga momentum pertumbuhan yang sudah tercipta selama dua bulan sebelumnya,” kata Thomas dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi September 2024, yang dikutip Selasa (24/9).  

Thomas merinci penerimaan pajak tersebut terdiri dari setoran pajak penghasilan atau PPh non migas yang Rp 665,52 triliun yang realisasinya 62,58% dari target. Capaian tersebut turun 2,46% dibanding periode yang sama tahun lalu secara bruto.

Selain itu, Kementerian Keuangan juga mencatat PPh migas turun 10,23% pada Agustus 2024. Thomas mengatakan penerimaan PPh migas pada Agustus 2024 hanya Rp 44,45 triliun atau 58,20% dari target.

Thomas menjelaskan, turunnya PPh non migas disebabkan pelemahan harga komoditas tahun lalu yang menyebabkan profitabilitas pada 2023 menurun, khususnya pada sektor terkait komoditas. Lalu penerimaan PPh migas juga menyusut akibat penurunan lifting minyak bumi.

“Meskipun masih mengalami kontraksi, namun kinerjanya menunjukkan perbaikan. Terlihat pertumbuhan negatifnya melandai dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ujar Thomas. 

Sementara itu, penerimaan pajak pertambahan nilai atau PPN dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) secara total senilai Rp 470,81 triliun hingga akhir Agustus 2024. Penerimaan tersebut tumbuh 7,36% dibanding tahun lalu dengan capaian 58,03% dari target.

Selanjutnya penerimaan pajak bumi dan bangunan atau PBB dan pajak lainnya mencapai Rp 15,76 triliun. Angka tersebut baru mencapai sekitar 41,78% dari target APBN 2024 namun tumbuh 34,18%. 

Keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto ini mengharapkan tren positif tersebut tetap terjaga pada bulan-bulan selanjutnya. “Pertumbuhan bruto yang positif ini menunjukkan sinyal ekonomi kita sedang tumbuh,” kata Thomas. 

Reporter: Rahayu Subekti