Pemerintahan Prabowo Subianto bakal menggenjot belanja investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sampai 8%. Salah satunya melalui program makan bergizi gratis.
Ekonom sekaligus anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengungkapkan strategi fiskal pemerintah Prabowo yang lebih fokus pada belanja investasi ketimbang belanja konsumsi.
"Itu yang kita harapkan akan memacu konsumsi di sektor swasta, karena semua tahu sektor ini merupakan andalan pertumbuhan ekonomi. Kita harapkan ini akan memicu," kata Drajad dalam acara Katadata bertajuk Indonesia Future Policy Dialogue di Jakarta, Rabu (9/10).
Rencananya, strategi fiskal itu akan menyasar kelompok ekonomi menengah bawah dan bawah. Diapun mencontohkan program makan bergizi gratis yang bisa menyasar kelompok masyarakat bawah.
"Pertama kali saya ditugaskan untuk diminta menjelaskan makan bergizi gratis, banyak orang ketawa. Begitu saya jelaskan rantai pasoknya kemana saja, siapa saja yang terlibat mulai dari katering, UMKM dan segala macam, orang mulai menyadari," ujarnya.
Dengan strategi itu, dia memperkirakan perputaran ekonomi akan terjadi pada kelompok ekonomi menengah bawah dan bawah. Kemudian akan memberi efek ganda atau multiplier effect yang lebih tinggi.
Menurut Dradjad, strategi ini juga bisa menjadi solusi gap atau celah ekonomi di sektor swasta. "Maka kita genjot belanja investasi pemerintah, tinggal diatur pengeluarannya di mana saja," ujarnya.
Diketahui, belanja investasi adalah pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk membeli, membangun atau mengembangkan program jangka panjang yang dapat meningkatkan kapasitas produktif dan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Alokasi Anggaran Makan Bergizi Gratis
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 71,0 triliun pada 2025. Program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, balita serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan.
Nilai ini setara dengan 0,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025. Program ini juga diharapkan dapat menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,10% pada tahun tersebut.
Ke depan, Badan Gizi Nasional akan menerima total anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 400 triliun. Dari situ, pengeluaran sumber daya manusia (SDM) mencapai Rp 1,2 triliun per hari.
"Dari jumlah tersebut, 75% atau sekitar Rp 800 miliar per hari akan digunakan untuk makan bergizi," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat acara BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).
Program ini juga bertujuan untuk mendukung sektor pertanian lokal, di mana bahan-bahan makanan yang digunakan berasal dari produk-produk pertanian dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penggunaan produk lokal.
Dia bilang anggaran sebesar itu akan digunakan untuk membeli produk-produk pertanian sebagai bahan baku makan bergizi gratis setiap hari. Dengan begitu, terjadi peredaran uang di masyarakat dalam jumlah besar.
"Karena kami memasak dan mengirimkan makanan setiap hari, termasuk untuk ibu hamil dan menyusui agar mereka dapat mengonsumsinya secara rutin. Jadi, memang kami akan menghabiskan anggaran yang sangat besar untuk program ini," ujarnya.
Liputan khusus Arah Pemerintahan Baru ini didukung oleh: