Kepala Bappenas Sebut Makan Bergizi Gratis Bisa Bantu Dongkrak Ekonomi 0,1%
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy mengatakan program makan bergizi gratis bisa memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi.
“Penambahan pertumbuhan ekonomi paling sedikit 0,1% bisa dicapai melalui program ini,” kata Rachmat di acara CORE Economic Outlook 2025 di Jakarta, Sabtu (23/11).
Rachmat menjelaskan, kontribusi program makan bergizi gratis bahkan bisa terus bertambah. Ia optimistis program yang memakan anggaran Rp 71 triliun itu bisa membantu pemerataan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi karena makan bergizi gratis ini bisa berkelanjutan dan sekaligus menerapkan pemerataan,” ujar Rachmat.
Dia mengharapkan, program yang menyasar siswa, balita, dan ibu hamil serta menyusui ini bisa memiliki pengaruh yang luas. Sebab, dari sisi sumber daya manusia, program tersebut merupakan investasi untuk mengatasi kekurangan nutrisi.
“Kita tahu bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan nutrisi, terutama pada ibu hamil, kepada anak-anak balita, kemudian pada kelompok pelajar kita dari SMP, SMA, hingga para pelajar di lingkungan pesantren,” kata Rachmat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak karena program makan bergizi gratis bisa mendorong produktivitas dan menyerap lapangan kerja. Rachmat juga menargetkan pendapatan petani dan daya beli masyarakat bisa terkerek program ini.
Indonesia Paling Kelaparan di ASEAN
Dalam paparan di acara, Bappenas disebutkan Indonesia tengah menghadapi tantangan tingkat kelaparan. Tingkat kelaparan Indonesia berada di ats negara-negara ASEAN.
Berdasarkan data Global Hunger Index 2023, indeks tingkat kelaparan Indonesia berada pada level 17,6 poin. Level ini di atas Filipina dengan indeks 14,8 poin, Malaysia 12,5 poin, Vietnam 11,4 poin, dan Thailand 10,4 poin.
Selain itu 7,2% populasi di Indonesia kekurangan kalori dan 26,8% balita mengalami stunting. Tak hanya itu, 2,1% anak Indonesia meninggal sebelum usia lima tahun dan 10,0% berat badan balita di bawah level ideal.
Sumbang PDB Rp 14,61 Triliun
Institute for Development of Economics and Finance atau Indef sebelumnya pernah menghitung program makan bergizi gratis bisa berkontribusi Rp 14,61 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025.
Hitungan tersebut berdasarkan alokasi anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun dan menyasar 19,47 juta orang pada 2025. “Ternyata dalam program makan bergizi gratis ini punya efek ganda,” kata Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti dalam diskusi publik Indef, Kamis (17/10).
Dengan estimasi peningkatan belanja pendidikan sebesar Rp 1 triliun, maka bisa mendorong peningkatan PDB sebesar Rp 63,52 triliun. Sementara dengan anggaran makan bergizi gratis Rp 71 triliun, maka program bisa berkontribusi Rp 14,61 triliun terhadap PDB.