Surplus Neraca Dagang RI Susut pada April 2025, BPS Catat Hanya US$ 0,16 Miliar

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Sejumlah kendaraan terparkir di antara susunan peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa surplus neraca dagang Indonesia pada November 2024 senilai 4,42 miliar dolar AS atau lebih tinggi 2,01 miliar dolar AS dibandingkan November 2023 sekaligus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020.
2/6/2025, 11.51 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih mengalami surplus neraca perdagangan pada April 2025. Namun, nilai surplus tersebut menyusut dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa mencapai US$ 4,33 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan neraca perdagangan tercatat surplus US$ 0,16 miliar pada April 2025. “Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus selama 60 bulan berturut sejak Mei 2020,” kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (2/6).

BPS mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada April 2025 sebesar US$ 20,74 miliar, sementara nilai impornya mencapai US$ 20,59 miliar. Dengan demikian, ekspor masih lebih tinggi dibandingkan impor, meski selisihnya semakin tipis.

Surplus neraca perdagangan pada April 2025 terutama ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yang mencapai US$ 1,51 miliar. “Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani atau nabati, serta besi dan baja,” kata Pudji.

Sementara itu, neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit sebesar US$ 1,35 miliar. Komoditas yang menyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

BPS juga melaporkan neraca perdagangan kumulatif sepanjang Januari hingga April 2025. “Hingga bulan April 2025 ini, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$ 11,07 miliar,” kata Pudji.

Ia menambahkan, surplus kumulatif tersebut lebih banyak ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencatat surplus sebesar US$ 17,26 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar US$ 6,19 miliar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti