Serapan Anggaran MBG Rendah, Menkeu Purbaya Minta Bos BGN Jumpa Pers Tiap Bulan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menantang Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk menjelaskan rendahnya serapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Padahal, pemerintah sudah mengalokasikan dana Rp70 triliun pada 2025 untuk program tersebut. Hingga Agustus 2025, realisasi anggarannya bahkan belum mencapai setengah dari target.
Purbaya menyebut monitoring pelaksanaan MBG dilakukan secara rutin. Namun, hingga kini belum jelas penyebab rendahnya serapan anggaran, padahal program itu menargetkan 82,9 juta penerima manfaat.
“Ya sudah, nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala MBG. Kalau penyerapannya jelek, dia yang jelasin ke publik, saya duduk di sebelahnya,” kata Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (11/9).
Purbaya menegaskan, setelah dirinya menjabat Menkeu, ia tak ingin belanja pemerintah kembali berjalan lambat. Menurutnya, percepatan belanja menjadi kunci mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Saya akan pastikan belanja-belanja yang lambat bisa berjalan lebih baik lagi,” ujarnya.
Ia juga berjanji menyisir program pemerintah yang serapannya rendah. Jika diperlukan, Kemenkeu akan menurunkan tim untuk membantu penyusunan kebijakan dan pengajuan anggaran di kementerian atau lembaga terkait.
“Kalau mereka nggak bisa menyusun kebijakan anggaran atau program kerjanya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat, dan kami akan monitor secara reguler,” katanya.
Serapan Anggaran MBG Masih Rendah
Kepala BGN Dadan Hindayana memperkirakan serapan anggaran MBG hingga Agustus 2025 hanya mencapai Rp10–11 triliun, atau sekitar 15,5% dari total pagu Rp71 triliun.
Meski begitu, ia menyebut perputaran uang di masyarakat akibat program MBG sudah mendekati Rp28 triliun. Hal ini lantaran setiap dapur Sentra Pangan dan Pemberian Gizi (SPPG) yang beroperasi memerlukan biaya Rp1,5–2 miliar per bulan.
Saat ini, jumlah dapur SPPG yang beroperasi mencapai 5.103 unit. Angka itu diperkirakan bisa menyentuh 8.000 unit dengan percepatan verifikasi hingga 300 dapur per hari.
Dadan optimistis pihaknya dapat menjangkau 20 juta penerima manfaat sebelum akhir pekan ini. Percepatan verifikasi disebut bakal menambah 1.200 dapur baru beroperasi hingga Sabtu (16/8).
“Para calon mitra sudah lama mendaftar jadi SPPG, dapurnya pun sudah dibangun. Kami tinggal mempercepat proses verifikasi,” kata Dadan di Istana Negara, Selasa (12/8).