Rupiah Loyo Mendekati 16.700 per Dolar AS, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sg
Ilustrasi. Kurs rupiah pagi ini dibuka di level 16.673 per dolar AS, melemah 6 poin dibandingkan posisi kemarin. Kurs rupiah semakin melemah ke level 16.692 per dolar AS hingga pukul 10.21 WIB.
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti
16/12/2025, 10.33 WIB

Nilai tukar rupiah melemah mendekati 16.700 oper dolar AS pada perdagangan pagi ini, Selasa (16/12). Rupiah melemah di tengah aksi investor yang masih menanti data terbaru dari Amerika Serikat terkait lapangan kerja di sektor nonpertanian hingga inflasi pad a November. 

“Mata uang rupiah fluktuatif, tetapi akan ditutup melemah di rentang 16.660 per dolar AS hingga 16.690 per dolar AS,” ujar Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi pada Selasa (16/12). 

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah pagi ini dibuka di level 16.673 per dolar AS, melemah 6 poin dibandingkan posisi kemarin. Kurs rupiah semakin melemah ke level 16.692 per dolar AS hingga pukul 10.21 WIB.

Ibrahim menjelaskan, fokus para pelaku pada pekan ini tertuju pada data pekerjaan di sektor non-pertanian AS dan data CPI untuk November 2025. Data pekerjaan yang biasanya dirilis pada Jumat pertama setiap bulan tertunda karena penutupan pemerintah yang berkepanjangan pada bulan Oktober dan November 2025.

Namun, Ibrahim mengatakan pasar akan mengamati dengan cermat tanda-tanda lebih lanjut dari pelonggaran pertumbuhan pasar tenaga kerja dan pendinginan inflasi. Hal ini mengingat keduanya merupakan pertimbangan terbesar The Fed untuk memangkas suku bunga.

“Data tersebut juga akan menjadi data ekonomi resmi terbaru yang tersedia bagi pasar setelah penutupan pemerintahan mengganggu beberapa data penting untuk bulan Oktober 2025,” kata Ibrahim. 

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, kurs rupiah berpeluang menguat meski terbatas. “Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang sedikit tertekan setelah data manufaktur NY Empire State yang lebih lemah,” kata Lukman.

Lukman juga menilai, investor cenderung wait and see menantikan data penting non farm payrolls Amerika Serikat yang akan dirilis mala mini. Ia memproyeksikan rupiah akan berada di level 16.600 per dolar AS hingga 16.700 per dolar AS.

 

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Rahayu Subekti