PT Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) LPG dan BBM untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H. Satgas akan mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi kedua komoditas energi itu ke seluruh wilayah terutama pada masa mudik Lebaran. Mereka aktif bekerja pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan Pertamina sudah melakukan evaluasi peningkatan konsumsi BBM dan LPG di periode itu. Selama puasa dan Lebaran, konsumsi BBM harian diperkirakan naik 15 persen. Karena itu, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM dari rata-rata harian gasoline 90 ribu kiloliter menjadi 104 ribu kiloliter per hari.
Perseroan pun akan meningkatkan penyaluran LPG seiring puncak arus yang diperkirakan pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri. Kenaikannya diprediksi 17 persen dari rata-rata harian 23.124 metrik ton menjadi 27.000 metrik ton. Sementara ketahanan stok LPG ditingkatkan menjadi 17,6 hari.
Dari sisi distribusi, perusahaan pelat merah ini akan menyiagakan 3.094 agen LPG PSO dan NPSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia. “Kita juga menyiagakan 49 SPPBE kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai LPG selama arus mudik,” ujar Adiatma.
Tak hanya itu, Pertamina membuka posko pengaduan melalui nomor Pertamina 1 500 000 serta posko pengaduan di tiap marketing operation region (MOR) di seluruh Indonesia. Masyarakat dapat menyampaikan kondisi ketersediaan BBM dan LPG di wilayahnya, termasuk jika ada pelanggaran di agen dan SPBU.
Arief Kamaludin | Katadata
Depot LPG Pertamina Tanjung Priok menyalurkan kebutuhan LPG baik rumah tangga dan industri ke wilayah DKI dan sebagian Jawa Barat, khusus Satgas pada kebutuhan bulan Ramadhan disiapkan agen pangkalan siaga sebanyak 60 agen dan 200 pangkalan.
Arief Kamaludin | Katadata
Depot pengisian LPG tabung gas tiga kilogram di Tanjung Priok ini dapat memproduksi 66 ribu tabung per hari untuk memenuhi konsumsi wilayah Jabodetabek.
Arief Kamaludin | Katadata
Depot LPG Pertamina Tanjung Priok melakukan dua cara penyaluran, yaitu sistem curah dengan Skid Tank disalurkan dari tangki bulat Sperikal dan produksi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) LPG 3 kilogram bersubsidi.
Arief Kamaludin | Katadata
Pertamina meningkatkan ketahanan stok LPG menjadi rata2 17,6 hari sebesar 27rb metrik ton dan akan menyiagakan 49 SPPBE kantong di Pulau Jawa.
Arief Kamaludin | Katadata
Pertamina menyiagakan 3.094 agen LPG PSO dan NPSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia.
Arief Kamaludin | Katadata
Masyarakat dapat menyampaikan kondisi ketersediaan BBM dan LPG di wilayahnya, termasuk jika adanya pelanggaran di Agen dan SPBU. Pertamina menyiapkan armada agen dan pangkalan untuk mengantisipasi kekurangan stok tabung Elpiji bersubsidi.
Arief Kamaludin | Katadata
Dua ratus Armada Skid Tank LPG Pertamina Tanjung Priok menyalurkan elpiji ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di seluruh Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat seperti Cikarang, Karawang, Purwakarta, Cikampek, Cianjur, Sukabumi dan Kota Bandung.
Arief Kamaludin | Katadata
Permintaan Tabung LPG 3 Kilogram bersubsidi khusus di wilayah DKI Jakarta perhari hingga 432 ribu tabung gas.