Foto: Para Pembuatan Tahu yang Necis

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
19/12/2020, 16.25 WIB

Ada ungkapan ‘jangan menilai buku dari sampulnya’. Tapi tetap saja sampul merupakan daya tarik awal untuk mencuri perhatian. Cara kita berpenampilan pun kerap menjadi penilaian pertama seseorang.

Hal ini diyakini oleh Hikam Abdul Manan, penjual tahu keju keliling yang menarik perhatian konsumen dari penampilannya. Tak kalah modis dan trendi dengan pejabat, Hikam dan pegawai pabriknya di Kampung Kebon Kalapa, Sukaraja, Bogor itu berpenampilan necis mengenakan pakaian formal: kemeja, jas, dan berdasi.

Hikam mengatakan, ide ini dicetuskan untuk membangkitkan semangat bekerja dan kepercayaan diri para pegawainya, agar termotivasi menjadi pekerja sukses. Apalagi separuh dari delapan pekerja itu masih muda. Empat karyawan yang berpenampilan necis ini di bagian giling, nyetak, penguningan, dan packing.

Karena keterbatasan baju dan jas, mereka memakainya seminggu tiga kali, di Senin, Rabu, dan Sabtu. Untuk bagian marketing wajib berpenampilan necis setiap hari. "Kebetulan saya punya sekitar 12 pasang setelan jas dan dasi," kata Hikam.

Meski baru setahun beroperasi dan kemudian terdampak pandemi corona, usaha produksi tahu buatannya tetap bertahan. Baginya, Covid-19 berefek pada kenaikan harga bahan baku. Walau demikian, Hikam tidak menaikkan harga jual tahunya. Hanya ukurannya yang diperkecil.

"Dalam satu hari kami memproduksi tiga kuintal tahu atau 1.000 bungkus. Saat ini, penjualan tahu naik-turun karena harga kedelai masih tinggi," ujarnya. Di parbiknya, ada dua varian rasa tahu kedelai yang diproduksi , yakni tahu keju dengan brand Enjoy dan tahu telur dengan brand Arjuna.

Tahu produksinya didistribusikan ke sejumlah pasar tradisional di Bogor, Depok, Cibubur, dan Kebayoran Lama. "Ke depan saya coba pasarkan tahu ini ke segmen menengah ke atas seperti ke hotel, restoran, dan mal."