Tumbuhan eceng gondok pada umumnya dianggap tidak berguna atau menjadi gulma karena dapat merusak ekosistem perairan. Dengan sentuhan tangan kreatif Tisnawati, pemilik UMKM Isna Puring itu menjadikan tumbuhan air tersebut beragam produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Berawal dari keisengannya membuat kerajinan ini untuk diri sendir akhirnya menarik perhatian sekitarnya. Isna pun melihat potensi eceng gondok di wilayahnya cukup banyak guna dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kerajinan.
Dukungan dari berbagai pihak khususnya pemerintah daerah dan pemerintah pusat utamanya Bank Indonesia, produk UMKM miliknya ini mampu bertahan dimasa pandemi Covid-19. Bahkan, penjualannya naik 40 hingga 50 persen dari biasanya. Produk Isna Puring menjadi salah satu UKM binaan Bank Indonesia Kepulauan Riau yang tampil pada gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2022.
Selain itu, Tisnawati tak segan berbagi ilmu yang dimilikinya untuk maju bersama melalui pelatihan yang ia berikan kepada ibu-ibu di daerahnya. Bagi Isna, tumbuhan eceng gondok atau ia menyebutnya berlian hijau yang menjadi bahan dasar kerajinannya itu mampu bersaing di pasar Internasional.
Ia pun sudah melakukan proses digitalisasi usahanya untuk mencakup para konsumen dari luar negeri. Bahkan pada 2018, ekspor pertamanya ke Amerika Serikat. “Kami dibantu ekspor dari Dinas juga, ya surat-menyurat dan kebetulan kita binaan Bank Indonesia,” ujarnya.
Teks dan foto : Asprilla Dwi Adha