Satu Bagian Ibu Kota Nusantara Sudah Lengkap pada 2024

Katadata
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono
11/5/2022, 20.31 WIB

Tadi disebut soal smart mobility. Jadi orang kalau tidak perlu-perlu amat jangan pakai mobil. Mobilnya pun kalau bisa, bahkan harus, adalah electric vehicle. Kota ini memiliki konsep dengan radius 10 menit kita bisa mencapai beberapa pusat kegiatan di mana kita melakukan aktivitas sehari-sehari.

Digital technology dan e-lifestyle sudah merasuk ke hampir semua elemen kehidupan kita. Dari sisi pengelolaan kota ada e-government. Kami juga akan menerapkan tele-health untuk kesehatan dan blended learning untuk yang berhubungan dengan pendidikan.

Ada juga inteligent transportation system. Nanti rute transportasinya tidak tetap, tapi dicoba dibuat dinamis, based on-demand. Ada pun untuk energi akan dicoba model smart-grid.

Referensi dari kota mana saja yang dipelajari untuk mengembangkannya di IKN?

Rujukannya diambil yang yang terbaik. beberapa negara sudah menawarkan bantuan teknis untuk mencoba teknologi terbaru seperti people movers, smart cities, smart building. Kami akan ambil yang terbaik untuk diterapkan di Nusantara.

Pembagian pembangunan Ibu Kota Nusantara seperti apa?

Nusantara itu terdiri dari tiga lingkaran besar. Lingkaran paling kecil adalah kawasan inti pusat pemerintahan. Ini lokasi istana dan kementerian. Luasnya 6.600 hektare. Di luar itu, ada area seluas 56 ribu hektare, dan totalnya adalah 256 ribu hektare.

Kami akan berfokus dulu di area yang 6.600 hektare ini, di tiga bagian wilayah perencanaan. Kami menyebutnya 1a, 1b, dan 1c. Wilayah 1a inilah intinya, pusat pemerintahan, akan dibangun lebih dulu.

Mudah-mudahan dalam satu-dua tahun bisa diwujudkan sehingga pada 2024 ada satu bagian kota sudah lengkap. Tidak hanya pusat pemerintahan, tapi ada amenities, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Sehingga mereka yang pindah duluan bisa merasa ini adalah kotanya dan bukan hanya bagian dari sebuah kota.

Apa tantangan terbesar program pemindahan ibu kota ini?

Tantangan terberatnya ada tiga, yaitu waktu, waktu, dan waktu, hahaha.

Ada target yang harus dipenuhi, terutama dua-tiga tahun ke depan. Misalnya, memindahkan secara bertahap 60 ribu anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan aparatur sipil negara.

Tapi ini step by step, sesuai tahapan. Jadi kita tidak langsung melihat satu kota yang indah layaknya magical city. Ada beberapa bagian dari kota yang dapat menjadi showcase bersama sehingga orang tertarik ke sana dan bermukim di sana.

Target menantang tadi adalah mulai memindahkan 60 ribu orang. Yang perlu dipikirkan tidak hanya tempat tinggalnya, tapi juga fasilitas pendukung yang harus sudah tersedia pada waktu mereka pindah. Misalnya, fasilitas pendidikan, kesehatan, amenities, grocery stores, dan hal-hal lain yang bagi kita itu sudah biasa jika di kota besar. Semua hal itu merupakan living ecosystem yang harus dibangun.

Tantangan lainnya adalah membangun dalam jumlah besar di area yang lingkungannya ingin benar-benar kita lindungi. Metode pembangunannya juga memperhatikan lingkungan yang ada. Kami tidak ingin bahan baku pembangunan diambil dari tempat lain yang bermasalah.

Jalur logistiknya juga dibangun sebaik mungkin sehingga tidak mengganggu lingkungan yang ada. Kami mau preserve lingkungan di sana. Hutan-hutan di sana yang sekarang kondisinya kurang baik akan kami coba upaya reforestation, menghutankan kembali. Sehingga kita nanti punya biodiversity yang baik ke depannya. Saya menginginkan kita itu punya nature-balance positive.

Tantangannya cukup banyak. Tapi step by step, insyaallah, kita dapat membangun dengan sangat memperhatikan kondisi lingkungan, sosial budaya, dan kemampuan untuk membangun sehingga liveable city dapat diwujudkan dengan baik.

ANGGARAN UNTUK PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA DI APBN (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.)

Bagaimana dengan pembiayaan untuk membangun kota ini?

Membangun kota baru selalu ada tantangan di sisi pembiayaan. Sumber pembiayaan secara garis besar ada tiga, yaitu public, private, dan people. kalau biasanya ada terminologi public-private partneship, saya lebih suka menggunakan public-private-people partnership.

Pendanaan public itu berasal dari APBN yang dialokasikan untuk kami. Pendanaan private itu berasal dari investasi swasta dan kerja sama pemerintah dan swasta. Pendanaan dari people juga dimungkinkan dengan berbagai macam creative financing dan usulan-usulan dari masyarakat. Kita harus membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki ide-ide itu.

Saya menerima banyak ide dari masyarakat bahwa mereka ingin ikut membangun dengan kekuatan mereka sendiri. Tentu jenis fasilitas bangunan dan infrastruktur yang dibangun tidak besar. Tetapi itu merepresentasikan satu ruang di mana masyarakat bisa ikut serta membangun dan hadir di IKN.

Untuk tahap awal ini hingga 2024, kami lebih banyak mengandalkan APBN. Karena kita harus memberikan satu showcase bahwa kita semua serius membangun kota ini.

Setelah nanti terbentuk market confidence, tentunya investor akan membidik. Interest-nya bermacam-macam, ada yang mengarah ke kerja sama pemerintah-swasta, ada juga yang mungkin lebih besar sehingga bisa membangun satu blok baru atau fasilitas yang sifatnya mega.

Yang terpenting adalah kita menggunakan semua peluang sebaik-baiknya dalam kerangka membangun kota yang green, inklusif, smart, dan sustainable.

Ada banyak target pembangunan kota ini pada 2024. Lalu untuk setahun ini prioritas apa yang akan dilakukan Otorita IKN?

Satu-dua tahun ini kami lebih banyak berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga yang memang sudah memiliki program membangun IKN. Misalnya, soal infrastruktur yang sekarang gencar dibangun oleh Kementerian PUPR. Nanti ada akses jalan tol dari Balikpapan langsung ke IKN. Targetnya adalah 35 menit sampai ke IKN. Walaupun tahap pertamanya masih sekitar 50 menit. Infrastruktur yang menjadi program PUPR akan dikoordinasikan dengan perencanaan yang kami miliki.

Dari kementarian dan lembaga lain ada program lain, misalnya pembuatan broadband, infrastruktur energi, kesehatan, dan pendidikan. Ini akan kami ramu dalam satu tahun ke depan sehingga memiliki planning yang terukur dan bisa mewujudkan satu bagian dulu dari kota itu.

Halaman: