Konser Dream Theater di Solo Sukses, Gibran Apresiasi Dukungan PLN

PLN
Penulis: Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
11/8/2022, 13.34 WIB

Gelaran konser Dream Theater bertajuk Top of The World Tour di Solo pada 10 Agustus 2022, sukses. Suksesnya konser band asal Amerika Serikat itu juga tak lepas dari keandalan pasokan listrik dari PT PLN (Persero).

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi dukungan PLN dalam menyukseskan acara berskala internasional yang digelar di Solo.

“Terima kasih PLN, kemarin sudah mendukung acara ASEAN Paragames, sekarang mendukung acara Dream Theater. Semoga PLN semakin sukses,” ujarnya.

General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Irwansyah Putra menambahkan dalam mendukung konser tersebut, PLN menerapkan skema pasokan berlapis.

Selain dipasok dari sistem kelistrikan, PLN juga menyiagakan 3 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) 100 kilovolt ampere (kVA) dan 80 kVA, 5 unit genset 500 kVA dan 250 kVA, unit gardu bergerak, dan 3 unit kabel bergerak disiagakan PLN.

Perlengkapan itu dilengkapi dengan ACOS ( Automatic Change Over Switch) sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan bisa segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan secara otomatis.

Kebutuhan konser ini hanya 1,5 megawatt (MW). Sementara sistem kelistrikan yang menaungi Solo itu daya mampunya 800 MW dengan surplus daya 583 MW. “Meski melimpah pasokan listriknya, kami tetap siapkan skema khusus sebagai backup," katanya.

Di lokasi acara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa PLN berkomitmen mendukung pemulihan perekonomian nasional dengan menghadirkan listrik yang andal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang menginginkan pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat.

"Dengan acara ini, kita lihat masyarakat bisa bergembira, kemudian banyak multiplier effect-nya. Kami lihat tadi banyak UMKM terlibat, hotel penuh, ekonomi bergerak, rakyat bergerak, pemulihan lebih cepat," katanya.

Darmawan juga mengapresiasi pemerintah yang telah berhasil melakukan pemulihan ekonomi.

“Hal itu terbukti dengan adanya pertumbuhun ekonomi yang diiringi dengan pertumbuhan demand listrik yang lebih tinggi dari perkiraan kami,” ujarnya.

Darmawan menjelaskan pada 2020 pertumbuhan listrik minus 0,79 persen, sementara pada 2021 bertumbuh sebesar 5,77 persen. Tren pemulihan semakin tampak dari kinerja penjualan listrik semester I-2022 yang bertumbuh sebesar 7,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Akibat pandemi Covid-19, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 pertumbuhan demand listrik diproyeksikan hanya 4,9 persen per tahun. “Tadinya hanya sekitar 3-4 persen, kali ini bisa di atas 5 persen pertumbuhan demand listriknya,” ujarnya.