Erick Tekankan Pentingnya Pariwisata dengan Pendekatan Budaya Lokal

ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) menyaksikan Wali Kota Sawahlunto Deri Asta (kedua kanan) menyiram air pada Lokomotif uap E1060 "Mak Itam" saat peresmian pengoperasian kereta api Mak Itam dan jalur kereta api Sawahlunto-Muaro Kalaban di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Selasa (20/12/2022). Pengoperasian Lokomotif buatan Jerman tahun 1965 tersebut dalam upaya pemulihan ekonomi Sumatera Barat melalui sektor pariwisata khususnya di Sawahlunto.
29/12/2022, 10.24 WIB

Potensi pariwisata lokal tengah digarap secara serius. Pemerintah akan memadukan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata dengan kearifan lokal masyarakat setempat.    

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pengembangan sektor pariwisata terkini memang membutuhkan pendekatan kelokalan. Pendekatan tersebut menjadi langkah strategis pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata. 

"Saya akan membangun Museum Batak di Samosir. Kebudayaan Batak itu yang sungguh kaya, penuh sejarah dan juga menjadi bagian dari kultur bangsa kita juga. Salah satunya adalah bahwa Bangso Batak ini adalah suku pekerja keras," ujar Erick beberapa waktu lalu.

Langkah berikutnya, Erick akan memetakan aset-aset BUMN dan mendorong aset-aset bersejarah dimanfaatkan secara tepat guna. Ini akan membantu terbentuknya keistimewaan dan keunggulan pariwisata nasional. 

“Kami meresmikan Kereta Api Mak Itam yang kembali beroperasi di jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban. Semoga aset legendaris ini bisa mendorong perekonomian di Sumatera Barat melalui wisata perkeretaapian,” demikian kata Erick.

Erick menambahkan, pihaknya saat ini sedang melakukan program revitalisasi Pura Mangkunegaran di Solo, dan Krakatau Park di Bakauheni, Lampung. Pengelolaan sejumlah aset-aset lokal dan bersejarah ini diharapkan dapat memperluas efek berganda bagi masyarakat setempat, seperti membangkitkan geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

"Tetapi tetap dengan semua pembangunan itu, yang paling penting adalah kita tetap menjaga budaya kita. Ini yang tidak boleh hilang. Karena saya percaya bangsa yang besar adalah bangsa yang menjaga budayanya," katanya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar kepala daerah gencar mempromosikan destinasi wisata lokal guna menghindari defisit wisata. Defisit wisata yang dimaksud adalah kondisi ketika wisatawan mancanegara sedikit, tetapi masyarakat justru memilih liburan ke luar negeri. 

“Ini akan mencegah devisa kita lari ke luar negeri. Makanya ini harus kita rem,” ujar Jokowi. 

Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan perlunya ‘getok tular’ dalam kegiatan pariwisata lokal yang dilakukan secara top-down. Sebisa mungkin, kata Jokowi, para pejabat di daerah bisa menjadi contoh dalam kegiatan pariwisata, terutama untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di daerahnya. 

“Makanya, tolong bapak kepala daerah, gubernur, walikota, bupati. Ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja.” Ujar Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia menyimpan potensi yang luar biasa dalam bidang pariwisata. Pemerintah juga mengupayakan perbaikan infrastruktur untuk sejumlah destinasi wisata unggulan seperti di Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, dan Danau Toba.