Ribuan Warga di Desa Terpencil Sumsel Kini Bisa Nikmati Listrik 24 Jam

PLN
Sebelumnya, masyarakat harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 1,2 juta per bulan untuk menghidupkan genset. Kini, dengan listrik PLN hanya Rp 150 ribu per bulan.
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
1/2/2023, 13.01 WIB

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam di desa terpencil di Provinsi Sumatera Selatan. Terdapat empa desa yang mendapatkan dukungan layana kelistrikan, yaitu Desa Ulak Kembang dan Sungai Angit di Kabupaten Musi Banyuasin, Desa Perajen Jaya di Kabupaten Banyuasin dan Desa Harisan Jaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

Upaya pemerataan jaringan kelistrikan tersebubt menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Ini merupakan bentuk kehadiran negara bagi sekitar 2.000 kepala keluarga untuk menikmati listrik yang andal dan terjangkau.

Sulastri selaku Kepala Desa Ulak Kembang mengutarakan, sebelum menggunakan listrik, setiap malam masyarakat sering mengeluh karena harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 40 ribu per hari atau Rp 1,2 juta per bulan untuk menghidupkan genset yang hanya bisa menyalakan lampu penerangan kecil dan kipas angin saja.

“Setelah hadir listrik dari PLN, masyarakat hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 150 - 200 ribu per bulan dan bisa digunakan untuk banyak hal, tidak hanya penerangan, tetapi bisa juga untuk lemari pendingin, televisi dan sebagainya. Ini lebih hemat dan efisien," tutur Sulastri.

Ia mengimbuhkan, kehadiran listrik juga menggerakan roda perekonomian masyarakat yang sebagian besar memiliki usaha di bidang perdagangan dan pertanian, karena masyarakat bisa menjadi lebih produktif dalam usahanya.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi kinerja PLN yang terus mendukung program pemerintah, melalui peningkatan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Provinsi Sumatera Selatan.

“Dengan investasi yang sangat besar dari PLN, semoga masyarakat Sumatera Selatan dapat memanfaatkan listrik dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga taraf hidup dapat meningkat signifikan," kata Herman.

Ia menuturkan, kehadiran listrik tidak hanya untuk menerangi tetapi juga berkesinambungan dengan kesuksesan program lain.

“Jika ada listrik, maka edukasi masyarakat dapat bertambah dengan adanya tambahan informasi. Masyarakat dapat mengakses internet dan juga bisa mendapatkan informasi dari televisi atau radio sehingga pengetahuan semakin meningkat," ujarnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Bupati Musi Banyuasin Apriyadi terkait kehadiran listrik di Desa Musi Banyuasin. Atas nama masyarakat di wilayahnya, Apriyadi menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah mewujudkan mimpi Desa Sungai Angit dan Ulak Kembang untuk dapat menikmati listrik.

“Kami yakin dalam proses pembangunan jaringan listrik ini, PLN menghadapi banyak tantangan, apalagi pekerjaan ini merupakan pekerjaan dengan tujuan sosial untuk pemerataan pembangunan, bukan demi bisnis," ujarnya.

Apriyadi berharap program listrik desa ini terus meluas ke daerah-daerah lainnya yang belum teraliri listrik.

"Saat ini tinggal tiga desa lagi yang belum berlistrik di Kabupaten Musi Banyuasin, mudah-mudahan dapat segera direalisasikan oleh PLN agar tercapai rasio desa berlistrik 100 persen di tahun 2024," kata dia.

Amris Adnan selakua General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (UID S2JB) menyampaikan, seirig beroperasinya listrik di empat desa ini, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Sumatera Selatan meningkat dari 98,98 persen menjadi 99,01 persen.

Untuk melistriki Desa Sungai Angit dan Desa Ulak Kembang, PLN membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 33,2 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 8,20 kms, dan gardu distribusi 50 kilovolt ampere (kVA) sebanyak 12 unit untuk 419 pelanggan. Selanjutnya PLN akan terus melakukan penyambungan bagi potensi pelanggan yang ada di daerah tersebut.

“Target pada 2023 akan lebih menantang, kami akan membangun jaringan di 12 desa baru dan juga pengembangan di 16 desa lama untuk dilistriki. Mudah-mudahan target RDB bisa meningkat di tahun ini menjadi 99,38 persen dan di tahun 2024 akan kami upayakan mencapai 100 persen untuk Provinsi Sumatera Selatan," kata Amris.

Ia mengimbuhkan, program listrik desa ini bentuk komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah dengan menghadirkan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Melalui kehadiran listrik, diharapkan dapat membawa energi optimistis yang mampu mendorong ekonomi masyarakat.