Bergabungnya Luna Maya ditargetkan dapat mendorong pertumbuhan layanan Waste4Change di beberapa sektor, seperti kemitraan dengan developer perumahan, properti, dan kawasan komersial, serta pengelola pariwisata. Waste4Change juga berencana mengaktifkan kembali layanan B2C sehingga dapat melayani individual.

United Nations Environment Programme (UNEP) mencatat Indonesia menjadi negara penghasil sampah terbesar dengani 64 juta ton per tahun di Asia Tenggara. Kuantitas sampah dan populasi penduduk yang tinggi membuat Indonesia harus menghadapi masalah pengelolaan sampah yang tidak mudah. 

Kesadaran masyarakat untuk dapat mendukung penerapan budaya daur ulang sampah masih rendah. Per 2021, tingkat daur ulang di Indonesia berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru 11-12%.

“Waste4Change punya mimpi besar untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Bergabungnya Luna Maya bisa memberikan contoh yang besar dan luas kepada masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dan terwujudnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” papar Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano. 

Adapun, Waste4Change menargetkan peningkatan pengelolaan sampah secara signifikan menjadi 2.000 ton per hari.

Halaman: