Pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat mampu menjadi salah satu cara melestarikan lingkungan hidup. Berikut ini caranya dengan menerapkan prinsip 4R.
Langkah bagaimana cara mengurangi sampah bisa dilakukan lewat berbagai jalan. Termasuk mengurangsi sampah di lingkungan sekitar. Berikut contoh dan penjelasannya.
Rekosistem menawarkan jasa pengelolaan sampah. Namun jika sampah itu sudah dipilah, dan bisa didaur ulang, sampah tersebut akan dibayar seharga Rp 800 per kg.
Para pendiri Rekosistem menekankan tiga aspek yang harus menjadi target seimbang sebuah startup, yakni profit, people, dan planet. Dalam mengelola sampah pun perlu untung.
Coca-Cola Europacific Partner (CCEP) Indonesia membangun fasilitas daur ulang di Cikarang serta yayasan untuk membantu masyarakat yang berkutat di sektor pengelolaan sampah.
Menurut hasil riset Waste4Change, sebagian besar sampah plastik fleksibel yang paling sulit didaur ulang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Hanya 3% yang didaur ulang.
Xiaomi menggandeng startup ekonomi sirkular besutan Hamish Daud, Octopus untuk mengelola sampah elektronik di Indonesia. Pemulung di Octopus disebut-sebut meraup puluhan juta per bulan.
Pengelolaan sampah dirasa lebih sulit, karena mengatur tentang produksi dan aspek pelarangan tertentu. Untuk itu, harus ada inovasi pemilahan dan bank sampah non-organik, seperti sampah plastik.
Bank Mandiri menyiapkan anggaran CSR sekitar Rp2 miliar untuk pelaksanaan program Eco Ranger selama satu tahun di destinasi wisata Pulau Pantai Merah, Banyuwangi