Dalam mendukung program hilirisasi mineral kritis, MIND ID melakukan pembangunan proyek-proyek smelter. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Anggota perusahaan MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui PT Smelting, kini tengah membangun smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Smelter itu merupakan bagian dari program percepatan hilirisasi tambang yang digagas pemerintah dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2024. Smelter tersebut akan mulai produksi pada Agustus 2024 dan mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengumumkan 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) bidang mineral kritis senilai Rp248,75 triliun. Proyek tersebut berupa pabrik pengolahan dan pemurnian nikel menjadi feronikel, bauksit menjadi alumina, tembaga menjadi katoda tembaga, dan pasir besi menjadi pig iron.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menegaskan hilirisasi merupakan langkah strategis industri dalam mengolah bahan baku dari hulu ke hilir untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi.
“Kami berharap sumber daya alam Indonesia tidak lagi dijual hanya sebagai bahan mentah, tetapi sudah dalam bentuk produk setengah jadi atau produk jadi, sehingga dapat meningkatkan potensi penerimaan negara,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (17/5).
Selain itu, anggota perusahaan MIND ID lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) sedang menggarap Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pembangunan smelter feronikel tersebut masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor hilirisasi mineral kritis. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).
ANTAM bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) juga tengah menyelesaikan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dalam mengintegrasikan industri aluminium.
Per Maret 2024, progres pembangunan SGAR Mempawah mencapai 85 persen. Smelter ini memperkuat rantai pasokan mineral bijih bauksit dari PT Antam Tbk dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara.