Pemerintah Targetkan Investasi KEK Rp78 Triliun Tahun Ini

Dewan Nasional KEK
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin dalam media sharing session di Kantor Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, Jakarta, Senin (22/7). Pemerintah yakin KEK mampu mencapai target kerja tahun 2024. Beberapa capaian paruh tahun menunjukkan kinerja positif.
23/7/2024, 20.44 WIB

Pemerintah yakin kawasan ekonomi khusus (KEK ) mampu memenuhi target investasi sebesar Rp78,1 triliun pada akhir 2024.

”Per Semester I 2024, KEK mencatatkan realisasi investasi secara kumulatif senilai Rp205,2 triliun dari 22 KEK,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang melalui keterangan tertulis, Selasa (23/7). 

Dia mengimbuhkan, selama periode waktu yang sama KEK secara kumulatif juga menyerap 132.227 tenaga kerja.

Menurutnya, perkembangan ini tidak lepas dari insentif yang diberikan pemerintah demi menarik investor. Pemberian fasilitas dan kemudahan diarahkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus mengoptimalkan industri beriorientasi ekspor. 

”Seiring masuknya investasi, diharapkan akan memunculkan pusat-pusat ekonomi baru, dan mendorong percepatan pembangunan daerah serta menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Edwin.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Biro Investasi, Kerja Sama dan Komunikasi Dewan Nasional KEK Bambang Wijanarko menjelaskan, hasil Rapat Evaluasi Kinerja KEK Semester I 2024 melaporkan bahwa sejumlah KEK mencapai 40 persen target investasi dan penyerapan tenaga kerja.

“Selama semester I 2024, KEK yang mencatatkan investasi sebesar Rp31,4 triliun atau 40 persen dari target 2024, naik 7 persen dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Selain peningkatan investasi, imbuh Bambang, KEK juga mencatatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.229 orang atau 39 persen dari target 2024, serta terdapat tambahan 36 pelaku usaha.

Terdapat tujuh KEK yang merealisasikan target investasi, antara lain:

  • KEK Mandalika
  • KEK Sanur
  • KEK Kendal
  • KEK Lido
  • KEK Nongsa
  • KEK Singhasari
  • KEK Gresik

Sedangkan enam KEK yang mencapai target penyerapan kerja, yaitu:

  • KEK Gresik
  • KEK Sei Mangkei
  • KEK Nongsa
  • KEK Galang Batang
  • KEK BAT
  • KEK Lido

Sederet Manfaat KEK

Rizal mengatakan, KEK dapat meningkatkan devisa negara. Contohnya, KEK di bidang kesehatan, seperti Bali International Hospital di KEK Sanur serta Rumah Sakit International Apollo di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.

Pasalnya, KEK bertujuan untuk menghadirkan rumah sakit berstandar internasional. Infrastruktur ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengobatan bagi mereka yang hendak mengakses layanan kesehatan di luar negeri.

“Dengan adanya rumah sakit berstandar internasional di Indonesia, orang-orang tidak akan berobat lagi ke luar negeri dan ini akan sangat membantu penghematan devisa,” ujar Rizal.

Tak hanya itu, beberapa KEK juga berkontribusi signifikan serta memberikan dampak positif kepada ekonomi wilayah melalui serapan tenaga kerja, dukungan kepada UMKM, pertumbuhan infrastruktur, dan lain-lain.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil kajian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat UI terkait dengan dampak positif KEK terhadap ekonomi daerah dan perekonomian nasional.

Beberapa kesimpulan utama, secara umum sebagian besar KEK  berkembang dan berkinerja baik  dan secara keseluruhan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian.

Dikembangkan sejak 2009, KEK berperan penting dalam peningkatan investasi serta berkontribusi untuk pemerataan pembangunan wilayah.

KEK memiliki daya tarik berupa pemberian fasilitas fiskal maupun nonfiskal bagi pelaku usaha seperti keringanan pembayaran pajak, kemudahan perizinan, keimigrasian, dan lain-lain.