Perusahaan rintisan teknologi atau startup Vietnam makin menarik perhatian para investor. Pasalnya pada 2019, nilai pendanaan startup di negara tersebut meningkat hingga 158 persen. Angka tersebut sekaligus yang tertinggi di Asia Tenggara. Dari US$ 287 juta pada 2018 menjadi US$ 741 juta setahun setelahnya.
(Baca: Siapa Peternak Startup Terbesar di Asia Tenggara?)
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi para investor tertarik menyuntik dana pada beragam startup Vietnam. Negara tersebut berhasil menciptakan lebih banyak perusahaan pendanaan tahap akhir, seperti Tiki, VNPay, dan Sendo. Dalam laporan semester I-2019, ketiga startup tersebut memiliki valuasi di atas US$ 100 juta.
(Baca: Startup di Indonesia Banyak Didirikan Anak Muda Usia 25-38 Tahun)
Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat menyumbang banyak investasi asing yang memindahkan perusahaannya ke Vietnam. Perusahaan-perusahaan tersebut, khususnya yang bergerak di bidang teknologi berpotensi menjadi investor para startup. Pemerintah Vietnam pun mendukung dengan kebijakan pro-startup yang disebut Project 844.
(Baca: Adu Cepat Dua Startup Menjadi Unicorn)
Sementara Indonesia memegang porsi terbesar dalam investasi startup di Asia Tenggara. Namun tingkat investasinya menurun 40 persen, dari US$ 4 miliar pada 2018 menjadi US$ 2,4 miliar setahun setelahnya.