Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, sampai tahun 2017, luas perkebunan sawit mencapai 12,3 juta hektare, bertambah 7,6 juta hektare dibanding tahun 2001. Ekspansi perkebunan kelapa sawit besar-besaran terjadi pada tahun 2006 seluas 1,1 juta hektare, kemudian tahun 2013 sebanyak 892 ribu hektare, dan tiga tahun kemudian seluas 655 ribu hektare.
Hasil riset Kemen Austin dari RTI International bersama Amanda Schwantes dari Duke University yang dimuat dalam jurnal Environmental Research Letters pada Fabruari 2019 lalu menunjukkan bahwa ekspansi perkebunan sawit dalam kurun waktu 2001-2016 menyebabkan hilangnya 23 persen tutupan hutan Indonesia. Selebihnya, deforestasi disebabkan semak belukar 20 persen, pertanian skala kecil 15 persen, industri perkayuan 14 persen, dan penyebab lainnya 28 persen.
Ekspansi perkebunan sawit selama 2001-2016 tersebut, apabila dirata-rata telah menyebabkan deforestasi 130.061 ha per tahunnya. Angka ini membuat Indonesia kehilangan hutan hampir seluas 4 kali lapangan bola setiap 10 menit. Kalau ekspansi kebun sawit terus dibiarkan, maka luas hutan Indonesia makin berkurang, bahkan suatu ketika nanti, bisa jadi tinggal sejarah.