Pencarian kotak hitam atau black box dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat membuahkan hasil. Bagian kotak hitam berupa flight data recorder (FDR) berhasil ditemukan oleh anggota Batalyon Intai Amfibi TNI AL.
Proses pencarian kotak hitam diawali dengan pemetaan topografi di perairan oleh Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pemetaan ini menggunakan alat side scan sonar (SSS) Edgetech 4125 dan multi beam echo sounder (MBES). Setelah mendapatkan data dari dua alat tersebut, dilakukanlah identifikasi lokasi.
Dari titik-titik lokasi potensial, dilakukanlah penelusuran menggunakan ping locator untuk menemukan sinyal kotak hitam. Pencarian diperkuat dengan robot penyelam untuk memperjelas visual di dasar perairan.
KR Baruna Jaya juga dilengkapi berbagai teknologi canggih. Di antaranya simrad planning system yang mampu menuju tujuan secara otomatis. Kapal ini juga memiliki 32 sensor mumpuni yang bisa meningkatkan sensitifitas dalam mendeteksi benda fisika atau kimia. Selain itu, ada 5 laboratorium dan gravity meter yang memiliki fungsi dalam mendeteksi minyak di lepas pantai.
(Baca : Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan Utuh)