Indonesia akhirnya memiliki data resmi rujukan kelautan nasional. Data yang dirilis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman ini telah dikerjakan sejak tahun 2015 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL. Hal ini menjadi salah satu bentuk upaya pemerintah mengurai berbagai masalah di sektor kelautan. Selain itu, langkah ini diharapkan semakin memperkuat visi Indonesia menuju poros maritim dunia.
Adapun rujukan yang dirilis tersebut terdiri dari data luas laut teritorial, luas daratan dan perairan NKRI, total wilayah perairan, panjang garis pantai, zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, landas kontinen, jumlah pulau, serta luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menilai, adanya data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan menjadi kekuatan penting dalam memaksimalkan potensi kelautan nasional. Pasalnya, selama ini terdapat berbagai versi data terkait laut Indonesia.
(Baca juga: Pemerintah Daftarkan 2.590 Pulau Baru Indonesia ke PBB)
Sebelumnya, ketidaktersediaan data rujukan menjadikan masalah krusial kelautan sulit teratasi. Beberapa pekerjaan rumah di sektor kelautan nasional berhasil dihimpun. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) menyebutkan sebanyak 60% pulau Indonesia yang belum dinamai rentan dicaplok oleh asing dan terdapat 37 kasus tumpahan minyak di perairan Indonesia.
Pada tahun 2017, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebutkan setidaknya terdapat 9 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut setiap tahunnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menyebutkan terdapat 34 pulau Indonesia yang dikelola asing. Lebih jauh lagi, kasus illegal fishing-pun tidak luput dari diskusi panjang penyelesaian masalah kelautan. Terbaru, KKP menyebutkan sebanyak 125 unit kapal asing pencuri ikan ditenggelamkan pada 20 Agustus 2018 lalu oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Totalnya, terdapat 488 kapal asing pencuri ikan yang telah ditenggelamkan hingga 2018.
(Baca juga: Susi Tenggelamkan 125 Kapal Ilegal Serentak di 11 Lokasi)