Rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur relatif tertinggal dibandingkan wilayah lainnya. Oleh karenanya pemerintah membangun sejumlah infrastruktur kelistrikan mulai dari gardu induk hingga pembangkit listrik untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
Beberapa proyek yang dikerjakan antara lain gardu induk Waena-Sentani dengan kapasitas 20 MVA (mega volt ampere), Pembangkit Listrik Tenaga Air Orya Genyem berkapasitas 2x10 MW (mega watt), dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) Genyem-Waena-Jayapura.
Sejak 2015, rasio elektrifikasi di sejumlah wilayah telah mengalami peningkatan. Di Papua Barat misalnya meningkat dari 82,7 persen menjadi 90,2 persen per September 2017. Selain itu, di Nusa Tenggara Barat naik dari 72,8 persen menjadi 80,4 persen pada periode yang sama.