Demi memutus rantai penularan Covid-19, seluruh pihak harus disiplin menerapkan protokol kesehatan kapan dan dimana pun. Tak terkecuali umat kristiani yang sebentar lagi akan merayakan Natal. Pandemi jelas akan membuat ibadah dan perayaan Natal 2020 kali ini berbeda. Tak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia.
Pada perayaan Natal, tanpa mengurangi kesucian dan kekhuysukan ibadah, umat kristiani perlu beradaptasi terhadap disiplin protokol kesehatan agar tidak memperluas rantai penularan virus corona. Pemerintah, lewat Kementerian Agama telah merilis panduan pelaksanaan Natal selama pandemi. Panduan ini tak ada bedanya dengan perayaan hari besar agama lain di Indonesia.
Di dalam panduan tersebut ada sejumlah poin penting, misalnya anjuran perayaan Natal secara sederhana dan pentingnya taat protokol kesehatan. Kemenag juga mengimbau agar keterisian jemaah di gereja 50 persen dari kapasitas.
"Pada dasarnya, mirip saja dengan yang lalu (perayaan hari agama lain). Karena ibadah agama apapun kondisinya tidak jauh berbeda," kata Menteri Agama RI Fachrul Razi saat konferensi pers di Kantor Presiden.
Selain itu, rumah ibadah harus menyiapkan pengawas protokol kesehatan, membersihkan dan disinfeksi berkala area, menyediakan fasilitas pembersih tangan, mengecek suhu jemaah di pintu masuk rumah ibadah, serta menerapkan jaga jarak 1 meter.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan