Masyarakat Indonesia sebagai konsumen kini semakin sadar untuk lebih bertanggung jawab dalam memilih produk. Berdasarkan laporan Kantar pada 2020 yang bertajuk “Who Care, Who Does”, 67 persen konsumen akan mencoba membeli produk yang diproduksi secara ramah lingkungan. Sehingga, adanya prinsip keberlanjutan dalam sebuah produk menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen untuk menjaga lingkungan sekaligus mengonsumsi produk yang aman bagi individu dan keluarga.
Kebutuhan ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang diterapkan oleh Unilever. Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini mewujudkannya dengan memastikan lima pilar berjalan dengan baik pada rantai nilainya dari hulu ke hilir. Beberapa komitmennya adalah dengan mengedepankan penggunaan bahan baku terbarukan, produk berjejak karbon rendah, dan formulasi lainnya yang aman untuk konsumen.
Meski demikian, perubahan cara pandang untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan tak dapat diubah hanya dengan satu pihak. Berbagai aktor kunci pun perlu turut berkontribusi secara tulus membangun lingkungan yang lebih lestari. Wujud kontribusinya adalah adanya kolaborasi yang kuat antara produsen, pemerintah, elemen rantai pasok, hingga konsumen dan komunitas.