Mencari Titik Temu Sawit Energi dan Pangan

Penulis: Arofatin Maulina Ulfa - Tim Riset dan Publikasi
20/5/2022, 19.45 WIB

Sawit menjadi bahan baku bagi banyak produk, termasuk untuk pangan dan energi. Namun, penggunaan sawit secara berlebihan berpotensi menyebabkan kelangkaan di masa depan. Dibutuhkan berbagai strategi menjaga keseimbangan pasokan sawit untuk kebutuhan energi dan pangan, termasuk dari sisi industri maupun kebijakan pemerintah.

Dari sisi industri, strategi yang dilakukan antara lain memaksimalkan pemanfaatan limbah sawit menjadi bahan baku alternatif bahan bakar nabati (BBN). Selain itu, penerapan sistem jangka benah atau menanam tanaman selain sawit pada sela waktu tertentu dapat menjadi alternatif. Pihak perusahaan juga dapat mengembangkan komoditas selain sawit sebagai sumber bahan baku BBN. Di samping itu, upaya intensifikasi lahan sawit yang ada juga dapat menjadi solusi.

Di sisi pemerintah, upaya yang dapat dilakukan berupa mendorong peningkatan produktivitas sawit nasional. Pemerintah juga perlu mendukung pemanfaatan hasil sawit selain CPO seperti kernel dan cangkang sawit untuk bahan baku BBN. Pemerintah juga dapat mengembangkan BBN generasi kedua seperti etanol selulosa. Selain itu, kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) CPO juga menjadi salah satu cara pemerintah menghadapi kelangkaan CPO untuk kebutuhan minyak goreng.

Selain berbagai strategi oleh pihak industri maupun pemerintah tersebut, diversifikasi bahan baku juga menjadi salah satu solusi untuk mendukung keberlanjutan program biodiesel nasional. Berbagai tanaman alternatif selain sawit untuk bahan baku energi dapat dikembangkan seperti nyamplung (tamanu), kemiri sunan, minyak jelantah (UCO), hingga tongkol jagung.

Reporter: Arofatin Maulina Ulfa