Aksi sekelompok remaja dari Citayam, Bojong Gede, dan Depok melalui komunitas “Citayam Fashion Week” menjadi sorotan publik belakangan waktu terakhir. Pasalnya, aksi pagelaran busana di kawasan Dukuh Atas, Jakarta ini disebut mirip gaya Harajuku Street di Jepang.
Para remaja tersebut bergaya bak supermodel di atas trotoar dan zebra cross dengan aneka pakaian nyentrik sembari membuat konten di media sosial. Aksi peragaan busana ini turut diramaikan oleh sejumlah artis, pejabat, politisi, hingga influencer.
Adapun dua perusahaan saling berebut merek “Citayam Fashion Week” yang sempat didaftarkan di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI). Kedua perusahaan itu adalah Indigo Aditya Nugroho dan PT Tiger Wong Entertainment.
Namun, teranyar kedua perusahaan mencabut pendaftaran merek tersebut lantaran menuai kritik dari netizen hingga pejabat pemerintah. (Baca: Kecemasan Gen Z di Balik Gemerlap Citayam Fashion Week)
“Citayam Fashion Week” banyak menuai dukungan dari publik dan sejumlah tokoh, termasuk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, aktivitas yang dilakukan para remaja tersebut merupakan bentuk kreativitas yang positif dan harus didukung selama tak melanggar aturan.
“Asalkan positif saya kira tidak ada masalah,” ujar Jokowi dikutip dari Katadata.co.id, Sabtu 23 Juli 2022.
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa kegiatan peragaan busana itu mengganggu ketertiban umum. Pejalan kaki dan pengguna kendaraan motor kerap kesulitan untuk melintasi wilayah Dukuh Atas.
Riza mengatakan, kegiatan peragaan busana “Citayam Fashion Week” di penyeberangan jalan berpotensi menimbulkan bahaya. "Kegiatan fashion week ini ke depan mari kita cari tempat yang lebih baik. Jangan di tengah jalan, sangat mengganggu ketertiban umum," kata Riza di Jakarta, Minggu 24 Juli 2022.