Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkontribusi besar bagi pembangunan Tanah Air di mana satu per tiga ekonomi nasional berasal dari BUMN. Pada 2021, total aset BUMN bahkan mencapai Rp 8.978,1 triliun. Untuk mengukuhkan peran vital BUMN, Kementerian BUMN melakukan transformasi menyeluruh yang terangkum dalam Peta Jalan Transformasi BUMN (2020-2024).
Selama tiga tahun terakhir, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan transformasi melalui berbagai terobosan. Hal ini semakin menguatkan peran BUMN dalam menggerakkan kemajuan bangsa dengan menguatnya portfolio, tata kelola dan manajemen risiko, sumber daya manusia, kinerja, hingga kemitraan strategis.
Transformasi tersebut terbagi ke dalam lima penguatan. Pertama, penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan menerapkan nilai utama AKHLAK (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) ke dalam semua BUMN, menciptakan lingkungan kerja yang aman, menekankan inklusivitas khususnya di jajaran direksi, hingga membangun learning institute.
Kedua, penguatan tata kelola dan manajemen risiko. Sejumlah strateginya adalah memperkuat peran Kementerian BUMN sebagai pengelola portofolio BUMN, membangun laporan keuangan agregasian untuk semua portofolio, sampai upaya pemberantasan korupsi. Ketiga, penguatan portofolio dengan merampingkan BUMN dari 108 menjadi 41 serta klaster portofolio dari 27 menjadi 12, hingga melakukan restrukturisasi BUMN.
Keempat, penguatan kinerja dengan meningkatnya kontribusi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode 2020-2022 sebesar Rp 1.200 triliun, laba bersih 2021 sebesar Rp 124,7 triliun dengan peningkatan sebesar 838,2 persen, pendapatan 2021 sebesar Rp 2.292,5 triliun dengan peningkatan sebesar 18,8 persen, hingga Total Shareholder Return (TSR) BUMN sebesar 18 persen pada 2019-2021.
Terakhir, penguatan kemitraan strategis BUMN melalui ekspansi ke pasar regional dan global, serta menjalin kemitraan dengan perusahaan multinasional dan global seperti CATL, Singtel, GMR, GIC, hingga LG Energy Solution.
Untuk memperkuat transformasi, Kementerian BUMN melahirkan Peta Jalan Transformasi BUMN 2020-2024 dan 2024-2034. Pada fase pertama yang sampai dengan Kuartal IV 2021, Kementerian BUMN mengusung fokus Resilience & Survival, fase kedua yang sampai dengan Kuartal II 2022 mengusung fokus Restructure & Recover, hingga fase terakhir sampai dengan 2024 berfokus pada Reimagine & Innovate.